nasional

Mau Main Oplos Beras SPHP, Bulog Siap Blacklist Pengecer

Minggu, 13 Juli 2025 | 22:00 WIB
Skandal beras oplosan menyeret Wilmar dan tiga produsen besar, konsumen dirugikan hingga Rp99 triliun menurut Kementan. (HukamaNews.com / Net)

HUKAMANEWS —Menikmati hasil panenan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) kini tidak mudah. Pengecer harus terdaftar dalam aplikasi Klik SPHP untuk memastikan pemantauan dan pengelolaan program pemerintah tersebut.

Direktur Utama Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan Bulog akan serius dalam melakukan pemantauan dan distribusi beras SPHP serta akan menindak siapa saja yang melanggar ketentuan.

“Jadi siapa pun yang melakukan pelanggaran akan diberikan sanksi sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. Untuk antisipasinya kami lakukan langkah-langkah sesuai dengan juknis dari Bapanas Badan Pangan Nasional.Pertama adalah setiap pengecer wajib ikut dalam aplikasi Klik SPHP baik mulai dari pemesanan sampai dengan pembelian, sehingga itu terkontrol,” ujarnya saat meninjau kesiapan distribusi beras program pemerintah, di Gudang Bulog Ngabeyan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Minggu,13 Juli 2025

Baca Juga: Di Jepang Ternyata Ada Kasus Ijazah Palsu Juga, Namun Walikota Maki Takubo Tak Ngeyel Sebut Ijazahnya Asli, Pilih Undur Diri dari Jabatan

Lebih jauh, pihaknya juga menegaskan agar beras SPHP tersebut tidak dioplos dan dijual dalam jumlah besar oleh pengecer. Pihaknya juga memerintahkan kepada semua pengecer untuk membuat surat pernyataan tidak mengoplos dan tidak menjual dalam skala besar dan hanya untuk perorangan.

“Beras ini kami kawal satgas pangan, baik TNI maupun Polri termasuk kepala pasar dan pengaman pasar untuk menjaga tidak disalahgunakan. Tidak boleh dioplos atau disobek. Kalau ada pelanggaran. Pembelian beras SPHP hanya untuk perorangan maksimal 2 kantong (@ 5kg) atau 10 kg dengan. Harganya Rp12.500 per kg atau Rp62.500 per kantong dan ini adalah beras medium terbaik,” tegasnya.

Sementara itu, untuk memastikan bahwa kemasan beras SPHP tersebut terhindar dari sobekan (oplosan), kemasan dibuat cukup kuat. Ahmad Rizal sempat memperlihatkan dengan cara membanting kemasan beras SPHM tersebut dan hasilnya kemasan tidak sobek/jebol.

Baca Juga: Maraknya CCTV Saksi yang Jebol Pintu dan Jendela Kamar Kos Arya di Medsos, Bikin Asumsi Liar Ada Orang Penting yang Harus Dilindungi

Sementara itu, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi yang juga hadir dalam peninjauan beras di Bulog tersebut mengatakan bahwa jumlah beras SPHP yang akan didistribusikan kepada masyarakat Indonesia totalnya adalah 1,3 juta ton. Sedangkan untuk Jawa Tengah ada 158.000 ton dan untuk Soloraya 39.000 ton

“Kalau se-Indonesia totalnya 1,3 juta ton, Jawa Tengah 158.000 ton dan Soloraya 39.000 ton. Jadi SPHP ini sudah dipesankan harus sampai di ke masyarakat yang membutuhkan dan harganya tidak boleh lebih dari Rp12.500 per kg x 5 sama dengan Rp62.500 per kantong,” ujarnya.

Selain program beras SPHP, pemerintah dalam menangani masalah kecukupan pangan juga akan memberikan bantuan kepada masyarakat kurang mampu atau Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Baca Juga: Samsung Luncurkan Galaxy Z Fold7, Z Flip7, dan Z Flip7 FE, Mana yang Jadi Incaranmu?

Ia menjelaskan bahwa untuk Jawa Tengah jumlah beras bantuan yang akan diberikan sebanyak 39.000 ton dan untuk wilayah Soloraya sekitar 9.600 ton untuk 483.000-an KPM.

 

Halaman:

Tags

Terkini