212 Produsen Beras Masuk Daftar Bermasalah Dipanggil Satgas Pangan, Kira - Kira Apa Sanksinya

photo author
- Senin, 30 Juni 2025 | 20:43 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan beberapa solusi bagi para petani yang tanaman padinya terendam banjir, di Desa Turunrejo Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal, Jumat (22 Maret 2024). (suaramerdeka.com/dok)
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan beberapa solusi bagi para petani yang tanaman padinya terendam banjir, di Desa Turunrejo Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal, Jumat (22 Maret 2024). (suaramerdeka.com/dok)

HUKAMANEWS — Sebanyak 212 produsen beras bermerk masuk daftar dugaan praktik perdagangan tidak sesuai aturan. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan Satgas Pangan sudah siap memanggil mereka satu per satu.

"Ada 212 merek, harus ditindak. Kami beri kesempatan. Tapi mulai hari ini dilakukan pemanggilan. Kami koordinasi tadi malam dengan Satgas Pangan," kata Mentan dalam kegiatan Hari Krida Pertanian, di Jakarta, Senin, 30 Juni 2025

Mentan menjelaskan pemanggilan tersebut dilakukan, menyusul temuan dugaan pelanggaran dalam distribusi dan penjualan beras premium oleh sejumlah produsen besar yang membuat konsumen rugi hingga Rp99,35 triliun per tahun.

Baca Juga: Baru Rilis, Xiaomi YU7 Langsung Sold Out! SUV Canggih Harga Miring Ini Bikin Netizen Auto Pindah Haluan

Ini merupakan bagian dari langkah korektif guna menertibkan tata niaga beras agar tidak merugikan konsumen dan petani sebagai pelaku utama sektor pangan.

"Mau Indonesia lumpuh pangan? Mau? Kita harus luruskan. Kita harus bereskan. Mafia-mafia yang bergerak di sektor pangan. Tidak boleh kita biarkan," katanya menegaskan.

Amran mengaku berkomitmen membela petani dan menjaga kepentingan rakyat, sembari menyatakan siap menghadapi risiko demi tegaknya kedaulatan pangan Indonesia.

Baca Juga: Demi Tambang, Ribuan Pulau Kecil Indonesia Diambang Kehancuran

"Aku tahu ini risikonya besar. Kami mulai diserang. Tidak masalah, jiwa ragaku untuk Merah Putih. Kami siap untuk Merah Putih. Kami tidak peduli, yang penting kami di posisi membela rakyat Indonesia, membela petani Indonesia," kata Mentan.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) menemukan adanya anomali soal perberasan, padahal produksi padi saat ini sedang tinggi secara nasional, bahkan tertinggi dalam 57 tahun terakhir dengan stok hingga saat ini mencapai 4,15 juta ton.

"Ini ada anomali, kami cek bersama di pasar 10 provinsi, kota besar Indonesia. Kami cek, mulai mutu kualitas, timbangannya, beratnya dan seterusnya. Ternyata ada yang tidak pas, termasuk HET (harga eceran tertinggi)," kata Mentan.

Baca Juga: Parto Pamer Foto dengan Geng The Dudas Ariel Noah, Kata Netizen Sama-sama Punya Magnet Sendiri, 2 Legenda Beda Dunia

Atas temuan itu, Kementan telah melaporkan 212 produsen beras kepada Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo dan Kejaksaan Agung, karena bermasalah atau nakal dalam perdagangan komoditas tersebut.***

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Elizabeth Widowati

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X