HUKAMANEWS - Upaya pencarian terhadap 30 penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di perairan Selat Bali terus dilakukan secara intensif oleh tim SAR gabungan.
Tragedi ini menyita perhatian luas karena hingga kini sebagian besar korban belum ditemukan, sementara kondisi cuaca di lokasi kejadian cukup menantang.
Pihak Basarnas menyebutkan bahwa lokasi bangkai kapal ferry diperkirakan berada di kedalaman sekitar 50 hingga 55 meter dari permukaan laut.
Tim SAR juga telah memperluas area pencarian sejauh 12 mil laut ke arah selatan, mengikuti arus dan kondisi gelombang.
Pihak berwenang memastikan bahwa seluruh proses pencarian tetap memprioritaskan keselamatan petugas mengingat cuaca ekstrem di kawasan selatan Pulau Bali.
KMP Tunu Pratama Jaya diketahui tenggelam pada Rabu malam, 2 Juli 2025 sekitar pukul 23.35 WIB, saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk.
Saat itu, kapal tersebut membawa total 53 penumpang, 12 kru, dan 22 unit kendaraan yang kini sebagian besar masih belum diketahui nasibnya.
Deputi Operasi dan Siaga Basarnas Ribut Eko S menegaskan bahwa operasi pencarian korban diperkuat dengan armada tambahan mulai hari Jumat, 4 Juli 2025.
Sejumlah kapal dan helikopter dikerahkan, termasuk KRI Teluk Ende, KRI Tongkol, serta helikopter milik Baharkam dan pihak swasta.
Baca Juga: 3 Alasan Kenapa BSU 2025 Kamu Belum Cair, Cek Baik-Baik Biar Nggak Panik!
Pengerahan alat dan personel dari berbagai unsur SAR ini diharapkan dapat mempercepat proses pencarian korban yang hilang.
Hingga saat ini, Basarnas mencatat 29 penumpang telah berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat.
Namun enam penumpang lainnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan telah berhasil diidentifikasi.
Enam korban tewas tersebut adalah Anang Suryono, Eko Sastriyo, Elok Rumantini, Cahyani, Fitri April Lestari, dan Afnan Aqiel Mustafa.