Ancaman ini dikirimkan lewat surat elektronik pada Selasa pagi sekitar pukul 07.30 WIB.
Email tersebut berisi peringatan akan meledakkan pesawat Saudia Airlines dengan nomor registrasi HZ-AK32 yang mengangkut Kloter 12 Debarkasi Jakarta-Bekasi.
Menanggapi potensi ancaman yang menyasar keselamatan jemaah haji, Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI AU turut diterjunkan untuk mendukung proses evakuasi dan pengamanan.
Langkah cepat ini dilakukan untuk menjamin keselamatan seluruh penumpang dan awak pesawat.
Sampai saat ini, penyelidikan Densus 88 masih terus berjalan untuk mengungkap siapa dalang di balik ancaman tersebut dan apa motif yang melatarbelakanginya.
Langkah koordinasi lintas negara dan penelusuran digital forensik terhadap pengirim email tengah dilakukan secara intensif.
Meski tidak ditemukan bom, kasus ini menjadi alarm serius bagi keamanan penerbangan internasional, khususnya yang berkaitan dengan penerbangan haji.
Pihak kepolisian menegaskan bahwa seluruh pihak harus tetap waspada dan tidak menganggap enteng setiap bentuk ancaman, apalagi yang menyangkut keselamatan banyak orang.
Insiden ini juga membuka ruang evaluasi terhadap sistem pengamanan dan respons terhadap teror siber yang bisa mengganggu penerbangan sipil.
Pemerintah diharapkan bisa memperkuat kerja sama internasional untuk menghadapi potensi teror lintas batas yang kian kompleks.***