Satu pasien akan dirujuk ke rumah sakit di Kota Solo untuk penanganan lanjutan.
Langkah cepat dari pemerintah daerah ini diapresiasi oleh pihak keluarga dan masyarakat sekitar.
Sementara itu, warga sekitar lokasi kejadian mengungkapkan bahwa jalur lama Magetan–Tawangmangu memang dikenal sebagai titik rawan kecelakaan.
Totok, warga berusia 47 tahun yang tinggal tidak jauh dari lokasi, menyebutkan bahwa insiden rem blong sudah sering terjadi di jalur tersebut.
Menurutnya, tikungan tajam dan turunan panjang di jalur itu kerap menjadi mimpi buruk bagi pengemudi yang kendaraannya tidak dalam kondisi prima.
Baca Juga: Erupsi Kilat Gunung Marapi Gegerkan Sumbar, Dentuman Terdengar Jauh, Ini Fakta Letusan Terbarunya
Sebelumnya, kecelakaan lain seperti truk muatan kambing dan rombongan pendaki juga pernah terjadi di lokasi yang sama.
Melihat tren berulang ini, pemerintah daerah berkomitmen untuk melakukan mitigasi.
Salah satu solusinya adalah mendorong penggunaan jalur lingkar selatan yang lebih aman untuk kendaraan wisatawan dan angkutan berat.
Langkah lainnya termasuk pemasangan rambu peringatan tambahan dan pengecekan rutin terhadap kendaraan wisata, terutama yang melewati jalur rawan seperti ini.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa keselamatan di jalan bukan hanya soal kemampuan pengemudi, tetapi juga kesiapan kendaraan dan infrastruktur yang memadai.
Baca Juga: DPR RI Sebut Usulan KPK Tambah Dana Parpol Untuk Cegah Korupsi, Tak Masuk Akal
Kecelakaan Elf di Tawangmangu menyisakan duka yang mendalam, namun sekaligus membuka mata akan pentingnya evaluasi jalur wisata rawan bencana.
Semoga tragedi ini menjadi pelajaran agar kejadian serupa tidak terulang kembali.***