Erupsi Kilat Gunung Marapi Gegerkan Sumbar, Dentuman Terdengar Jauh, Ini Fakta Letusan Terbarunya

photo author
- Sabtu, 17 Mei 2025 | 20:30 WIB
Marapi kembali meletus! Letusan berturut hingga 11 kali di Mei ini. Cek peringatan resmi dan potensi bahaya di sekitar gunung. (HukamaNews.com / berita satu)
Marapi kembali meletus! Letusan berturut hingga 11 kali di Mei ini. Cek peringatan resmi dan potensi bahaya di sekitar gunung. (HukamaNews.com / berita satu)

HUKAMANEWS - Aktivitas vulkanik Gunung Marapi di Sumatra Barat kembali menunjukkan peningkatan signifikan pada Sabtu pagi, 17 Mei 2025.

Gunung yang terletak di wilayah Kabupaten Agam dan Tanah Datar ini mengalami dua kali letusan dalam rentang waktu yang sangat singkat.

Letusan pertama terjadi pukul 09.47 WIB, disusul erupsi kedua hanya sembilan menit kemudian, tepatnya pukul 09.54 WIB.

Kedua letusan ini menandai peristiwa vulkanik yang cukup intens dan mengkhawatirkan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan gunung.

Baca Juga: Heboh! Minta Jatah Proyek Rp 5 Triliun Tanpa Lelang, Ketua Kadin Cilegon Resmi Jadi Tersangka

Petugas dari Pos Pengamatan Gunung Api Marapi, Ahmad Rifandi, menyampaikan bahwa letusan pertama memunculkan kolom abu setinggi 1.000 meter dari permukaan kawah.

Asap berwarna kelabu pekat itu condong mengarah ke utara dan timur laut, dengan amplitudo maksimum 30,4 mm dan durasi sekitar 51 detik.

Sementara pada letusan kedua, kolom abu yang terbentuk mencapai ketinggian 600 meter dan condong ke arah timur laut.

Amplitudo letusan kedua tercatat 7,4 mm dengan durasi kurang lebih satu menit 15 detik.

“Dua letusan ini hanya berselang sembilan menit,” ujar Ahmad Rifandi dalam keterangan tertulis yang diterima tim pemantau aktivitas gunung api.

Peningkatan aktivitas ini menambah panjang daftar letusan Gunung Marapi sepanjang bulan Mei 2025.

Baca Juga: Mahfud MD Nilai Alasan Penjagaan TNI ke Kejaksaan Tak Masuk Akal, Kejaksaan Bukan Objek Vital Nasional

Tercatat, sejak awal bulan hingga tanggal 17 Mei, telah terjadi 11 kali letusan dengan berbagai intensitas.

Letusan terbesar tercatat pada 14 Mei lalu, dengan kolom abu mencapai 1.600 meter.

Selain itu, telah terjadi sebanyak 550 kali embusan, yang menunjukkan konsistensi aktivitas magmatik di dalam perut gunung.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon

Sumber: Berita Satu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X