Beberapa dinamika komunikasi yang muncul ke publik, termasuk pernyataan-pernyataan kontroversial, sempat menimbulkan sorotan dan memperumit situasi internal.
Meski begitu, Kantor Komunikasi Kepresidenan tetap berjalan seperti biasa.
Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi, Noudhy Valdryno, memastikan bahwa kegiatan komunikasi strategis pemerintah tetap berlangsung tanpa hambatan.
Menurutnya, tim PCO terus mengawal penyampaian informasi kebijakan Presiden Prabowo dengan pendekatan yang sistematis dan terarah.
Sementara itu, Prasetyo Hadi menegaskan bahwa belum ada proses pencarian pengganti Hasan.
Presiden, kata dia, masih ingin memahami secara menyeluruh konteks dan alasan pengunduran diri yang diajukan sebelum mengambil keputusan lanjutan.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Istana mengenai nama calon pengganti atau skema transisi kepemimpinan di tubuh PCO.
Situasi ini menandai pentingnya peran Kepala PCO dalam menjaga citra dan komunikasi pemerintahan di tengah dinamika politik dan kebijakan nasional.
Keputusan akhir kini berada di tangan Presiden Prabowo Subianto, yang masih mempertimbangkan secara hati-hati dampak dari pergantian posisi ini terhadap stabilitas komunikasi pemerintah.
Kondisi ini sekaligus menunjukkan betapa krusialnya posisi komunikasi di lingkar kekuasaan, bukan hanya sebagai penyambung lidah negara, tapi juga sebagai penjaga persepsi publik.
Apakah Hasan Nasbi akan tetap berada dalam lingkar pemerintahan dengan peran berbeda, ataukah benar-benar mengundurkan diri sepenuhnya, semua itu akan terjawab dalam waktu dekat.
Untuk saat ini, publik hanya bisa menunggu bagaimana arah keputusan Presiden setelah mempelajari seluruh dinamika yang menyertai pengunduran diri ini.
Ingin kamu lanjutkan dengan artikel tindak lanjut jika Prabowo sudah menandatangani atau menolak surat tersebut?***