Di sisi lain, ada juga perdebatan mengenai penggunaan almamater dalam aksi.
Sebagian mendukung ide melepas almamater demi solidaritas, sementara yang lain berpendapat bahwa identitas akademik tetap penting untuk menjaga keteraturan aksi.
"Bukan soal eksklusivitas, tapi almamater membantu kami mengenali teman seperjuangan," kata seorang mahasiswa yang ikut dalam demonstrasi.
Indonesia Gelap: Gerakan Sementara atau Awal Perubahan?
Gerakan "Indonesia Gelap" telah menembus batas geografis dan menjadi isu internasional.
Namun, pertanyaannya adalah, apakah gerakan ini hanya menjadi tren sesaat atau akan berujung pada perubahan nyata?
Yang jelas, aksi ini menunjukkan bahwa mahasiswa dan masyarakat tidak tinggal diam terhadap kebijakan yang dianggap tidak berpihak pada rakyat.
Dengan semakin luasnya dukungan dan sorotan internasional, tekanan terhadap pemerintah pun semakin besar.
Apakah "Indonesia Gelap" akan membawa terang bagi masa depan demokrasi di negeri ini? Hanya waktu yang akan menjawabnya.***