HUKAMANEWS - PDIP kembali jadi sorotan. Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, berhasil menarik perhatian publik saat tampil berjoget ria bersama grup musik Kelompok Pemuja Koplo dalam acara Soekarno Run di GBK.
Momen ini terjadi di tengah hebohnya kasus dugaan korupsi yang menyeret nama Hasto.
Publik pun bertanya-tanya, apakah ini sekadar hiburan atau bentuk gimik yang mengarah pada olok-olok terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)?
Acara perayaan HUT ke-52 PDIP tersebut diwarnai suasana meriah, namun tak sedikit pula yang memandang skeptis aksi Hasto.
Baca Juga: Samsung Galaxy S25, S25+, dan S25 Ultra Bocor! Ini Desain dan Fitur yang Bikin Penasaran
Banyak yang menilai bahwa ini adalah strategi untuk mengalihkan perhatian dari kasus yang tengah membelitnya.
Lalu, bagaimana sebenarnya tanggapan para elite partai dan masyarakat terkait fenomena ini?
Dalam artikel ini, kita akan membahas narasi di balik aksi panggung Hasto, respons publik, serta implikasinya bagi citra PDIP.
Sebuah sudut pandang menarik yang mungkin belum banyak diungkap.
Hasto dan Grup Koplo: Gimik atau Hiburan?
Pagi itu, suasana di kawasan GBK tampak semarak. Grup musik Kelompok Pemuja Koplo menjadi pusat perhatian, terutama saat Hasto ikut bergoyang bersama mereka.
Tak hanya berjoget, Hasto juga sempat bercanda menyebut nama grup musik tersebut sebagai "KPK", sebuah singkatan yang identik dengan lembaga antirasuah.
Direktur Riset Trust Indonesia, Ahmad Fadhli, menyebut tindakan ini sebagai langkah simbolis yang berisiko.
"Hasto berhasil membawa urusan pribadinya seolah menjadi masalah antara PDIP dan KPK," ujar Fadhli. Ia menilai, tindakan ini dapat memperburuk citra PDIP di mata publik.