HUKAMANEWS - Meski pameran tunggal Yos Suprapto di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, terpaksa dibatalkan, takdir berkata lain bagi seniman asal Yogyakarta ini.
Tiga dari sekitar 30 lukisan yang direncanakan dipamerkan justru laku terjual sebelum pameran itu resmi dibuka.
Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa karya seni Yos tetap memiliki tempat di hati para kolektor, meskipun tak sempat dipajang di ruang galeri.
“Sudah ada tiga lukisan yang laku terjual,” ungkap Yos saat ditemui di Galeri Nasional pada 23 Desember 2024.
Namun, Yos tak berhenti di situ. Ia berencana membawa sisa karyanya ke tempat lain untuk tetap memberikan pesan kuat melalui seni.
“Yang lainnya akan saya pamerkan di tempat lain,” tambahnya dengan semangat.
Pameran ini, menurut Yos, memiliki misi besar, yaitu menyadarkan masyarakat akan pentingnya kedaulatan pangan bagi bangsa Indonesia.
Ia menegaskan bahwa kedaulatan pangan adalah salah satu kunci penting untuk menjaga keberlanjutan sebuah bangsa yang berdaulat.
Keputusan untuk membatalkan pameran ini muncul akibat tidak adanya kesepakatan antara tiga pihak, yaitu Yos sendiri, pihak Galeri Nasional Indonesia, dan mantan kurator yang terlibat.
“Kita bertiga belum menemukan titik temu, mulai dari pemahaman narasi,” jelas Yos.
Situasi ini membuat seluruh lukisan, termasuk lima karya yang tidak direncanakan tampil, diturunkan dari pameran bertajuk Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan.
“Total 37 karya, termasuk beberapa yang kecil-kecil, semuanya saya bawa pulang,” ujar Yos.
Keputusan ini memang berat, namun Yos yakin langkah ini adalah yang terbaik untuk menjaga integritas karyanya.