HUKAMANEWS - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) kembali mengambil langkah tegas dalam memberantas kejahatan yang terselubung di balik aktivitas keuangan.
Kali ini, targetnya adalah rekening pribadi Ivan Sugianto, sosok yang terlibat dalam kasus bullying terhadap seorang siswa SMA di Surabaya.
Kasus ini bermula saat Ivan Sugianto, pemilik klub malam Valhalla, terlibat dalam insiden persekusi terhadap seorang pelajar SMA Gloria 2 Surabaya.
Baca Juga: 7 Tahanan Narkoba Kabur dari Rutan Salemba, Yusril: Ada Kelalaian atau Kesengajaan Petugas?
Dalam video yang beredar luas, tampak seorang siswa dipaksa berlutut dan menggonggong seperti anjing.
Perlakuan tersebut dilakukan oleh Ivan yang bertindak sebagai wali murid karena anaknya berseteru dengan korban.
Langkah PPATK memblokir rekening pribadi Ivan ini menjadi sorotan karena bukan hanya berkaitan dengan tindakan bullying, tetapi juga aktivitas lain yang mencurigakan.
Menurut Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, pemblokiran ini berkaitan dengan beberapa kasus berbeda.
Baca Juga: Ikut Kecam Kelakuan Ivan yang Sudah Ditangkap Polisi, Jhon LBF Diminta Tak Bersuara Soal Kasus Ini
Selain kasus bullying yang mencuat, ada dugaan keterkaitan dengan aktivitas yang lebih kompleks, salah satunya adalah dugaan keterlibatan Ivan dalam bisnis yang berkaitan dengan judi online.
Ini yang membuat PPATK semakin waspada dan merasa perlu melakukan pemblokiran secara menyeluruh, termasuk pada rekening pribadi Ivan.
Pihak kepolisian sendiri telah mengambil tindakan investigasi terhadap kasus persekusi ini.
Hingga kini, Polrestabes Surabaya telah memeriksa 11 saksi, termasuk korban, orang tua korban, beberapa guru, dan tentu saja Ivan Sugianto sendiri.
Baca Juga: Lokasi Kantong Parkir GBK Saat Pertandingan Seru Timnas Indonesia vs Jepang, Simak Panduannya!
Bukti-bukti yang dikumpulkan menjadi dasar kuat bagi penyelidikan lebih lanjut.