8,8 Juta Warga Indonesia Terjerat Judi Online, Anak Muda Mendominasi, Pemerintah Turun Tangan, Akankah Berhasil?

HUKAMANEWS - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan kembali mengungkap data mengejutkan terkait judi online di Indonesia.

Sepanjang tahun 2024, tercatat sebanyak 8,8 juta warga terlibat dalam aktivitas yang semakin mengakar ini.

Ironisnya, mayoritas pemain judi online ini justru berasal dari kalangan masyarakat bawah, dan didominasi oleh kelompok anak muda.

Baca Juga: Rekayasa Arus Lalu Lintas Seputarab GBK Jumat 15 November Saat Pertandingan Timnas Indonesia vs Jepang, Catat Jalur Alternatif

“Intelijen ekonomi mencatat adanya 8,8 juta pemain judi online di tahun ini, dengan mayoritas berasal dari masyarakat bawah, termasuk anak-anak muda,” ujar Budi dalam konferensi pers di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Jakarta Timur, Kamis (14/11/2024), dilansir dari Antara.

Angka ini jelas mencemaskan, mengingat besarnya jumlah anak muda yang seharusnya bisa berkontribusi positif bagi bangsa, namun justru terjebak dalam aktivitas yang merugikan.

Data ini juga membuka mata kita terhadap tantangan serius dalam melindungi generasi penerus dari jeratan judi online.

Baca Juga: Bujet Pas-Pasan? Ini Dia 5 Ponsel Gaming Rp4 Jutaan yang Nggak Bikin Kantong Jebol!

Langkah Cepat Pemerintah: Desk Judi Online di Bawah Komando Kapolri

Untuk menanggulangi situasi ini, Budi Gunawan bergerak cepat dengan membentuk desk judi online, bagian dari tujuh desk khusus yang diluncurkan untuk mendukung program kerja 100 hari Presiden Prabowo Subianto.

Tugas utama desk ini adalah membongkar jaringan judi online hingga ke akar-akarnya, terutama yang melibatkan aktor, aktivitas, dan infrastruktur pendukungnya.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ditunjuk langsung untuk memimpin desk ini.

Baca Juga: Berbeda Saat Bully Korban SMA Kristen Gloria 2 Surabaya Sangat Garang, Ivan Sugianto Sambil Nangis Akhirnya Minta Maaf

Dengan pengalamannya, Kapolri akan memfokuskan perhatian pada penangkapan pelaku-pelaku besar, sekaligus memutus jalur pembayaran yang memungkinkan transaksi perjudian berlangsung.