HUKAMANEWS - Isu pertemuan antara Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dengan Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto, jadi sorotan hangat di kalangan politik.
Banyak yang bertanya-tanya, ada apa di balik nostalgia lama antara dua tokoh besar ini?
Apakah ini pertemuan biasa atau ada sinyal politik tersembunyi? Yuk, kita bedah sedikit lebih dalam!
Menurut Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam, pertemuan ini bukan hal yang mengejutkan.
Bagi Saiful, pertemuan antara Megawati dan Prabowo adalah bagian dari hubungan lama yang mereka jalin, jadi ya... biasa aja.
Namun, publik mungkin berharap lebih dari sekadar nostalgia, mengingat panasnya perpolitikan Indonesia saat ini.
"Prabowo dan Megawati itu punya nostalgia yang dalam. Apalagi mereka pernah bahu-membahu dalam Pilpres dulu. Jadi, pertemuan ini sebetulnya nggak usah diributkan," ujar Saiful kepada RMOL, Minggu (6/10).
Namun, di balik nostalgia ini, ada hal yang membuat hubungan politik ini jadi lebih menarik.
Menurut Saiful Anam, hubungan ini sebenarnya mencerminkan sesuatu yang lebih dari sekadar pertemuan basa-basi. Kedua tokoh besar ini mungkin sedang menggali visi bersama tentang masa depan Indonesia.
Mereka paham bahwa arah politik negara butuh keseimbangan dari kedua pihak yang pernah berada di sisi yang berseberangan.
Nostalgia boleh jadi alasan pertemuan ini, tapi ada hal yang lebih dalam yang perlu diungkap.
Nah, yang bikin panas, bukan Megawati atau Prabowo, tapi justru Joko Widodo alias Jokowi. Menurut Saiful, di balik pertemuan ini ada satu benang merah yang menarik: hubungan Jokowi dan Megawati yang semakin dingin.