HUKAMANEWS - Menjelang tahapan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Abdullah Azwar Anas, mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap penipuan yang dilakukan oleh calo yang menawarkan "jalan pintas" menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Peringatan ini menjadi penting mengingat pendaftaran CPNS tahun ini telah resmi dibuka.
Dalam kesempatan peresmian Mal Pelayanan Publik (MPP) di Trenggalek, Jawa Timur, Azwar Anas menegaskan bahwa proses seleksi CPNS 2024 tidak mengenal jalur khusus yang bisa dimanipulasi.
Baca Juga: 10 Ciri-Ciri Kucing Kena Diare dan Cara Gampang Nanganinnya – Jangan Panik, Simak Tips Jitu Ini!
Ia menekankan bahwa masyarakat, khususnya calon peserta seleksi, tidak boleh tergoda dengan janji-janji calo yang mengklaim bisa meloloskan mereka melalui cara-cara yang tidak sah.
“Hari ini pendaftaran sudah mulai. Masyarakat jangan tergiur dengan orang yang merasa bisa menjanjikan masuk. Karena anaknya presiden saja tidak lolos,” ujar Azwar Anas, menggarisbawahi bahwa proses seleksi CPNS sepenuhnya berdasarkan meritokrasi dan transparansi.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk memastikan integritas proses seleksi CPNS adalah dengan memperketat pengawasan serta menyempurnakan sistem seleksi.
Azwar Anas memastikan bahwa seluruh tahapan penjaringan CPNS, mulai dari pendaftaran hingga seleksi akhir, dilakukan secara jujur, adil, dan bertanggung jawab.
“Pengawasan bakal diperketat, sistem seleksi dan penjaringan juga terus disempurnakan untuk mempersempit ruang transaksi ataupun lobi,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa seluruh proses seleksi menggunakan Computer Assisted Test (CAT), yang menjamin tidak ada lagi istilah "orang dalam" atau "jalur khusus" dalam proses ini.
Semua peserta memiliki kesempatan yang sama untuk lolos seleksi berdasarkan kemampuan mereka.
Menyadari adanya potensi kecurangan, seperti penggunaan joki dalam seleksi CPNS di tahun-tahun sebelumnya, Menpan RB telah memperkenalkan sistem double face recognition.
Inovasi ini diterapkan baik saat pendaftaran maupun dalam proses seleksi untuk memastikan keaslian identitas peserta.