HUKAMANEWS - Pada akhir Juli lalu, masyarakat dikejutkan oleh penemuan dua kerangka manusia di sebuah rumah di Perumahan Tani Mulya, Kabupaten Bandung Barat.
Kasus ini menjadi perhatian publik setelah polisi menemukan fakta-fakta baru yang mengarah pada kemungkinan adanya tindakan kriminal dalam kejadian ini.
Polisi kini tengah mendalami riwayat pembelian yang diduga kuat merupakan racun sianida, yang diungkap dari perangkat handphone milik korban.
Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, mengungkapkan bahwa berdasarkan penelusuran pada perangkat tersebut, diketahui bahwa ada aktivitas pembelian yang diduga kuat sebagai sianida pada tahun 2018.
Namun, ia menegaskan bahwa pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan tim forensik untuk memastikan keterkaitan antara riwayat pembelian tersebut dengan kematian korban.
"Iya memang riwayat pembelian kita duga sianida itu tetap kita tunggu hasil pemeriksaan tim forensik. Dari searching tahun 2018," ujar Tri Suhartanto.
Meski demikian, Tri mengingatkan agar masyarakat tidak terburu-buru menarik kesimpulan, mengingat hasil pemeriksaan kandungan pada kerangka manusia tersebut masih dalam tahap investigasi.
Investigasi Forensik Mendalam
Kasus ini menarik perhatian karena pendekatan ilmiah yang digunakan oleh pihak kepolisian dalam mengungkap kebenaran di balik kematian tragis ini.
Menurut Tri, penyidik menggunakan metode scientific investigation, termasuk psikologi forensik, untuk memastikan bahwa setiap detail dari kasus ini terungkap secara objektif dan berdasarkan bukti ilmiah.
"Semua pemeriksaan dilakukan secara scientific investigation dengan menggunakan psikologi forensik," kata Tri.
Tidak hanya psikologi forensik, Tri juga menyebut bahwa laboratorium forensik turut dilibatkan dalam proses investigasi ini.