Namun, truk mengalami kendala dan mati di tengah jalan, sehingga posisinya melintang dan menghalangi jalan.
"Korban Abdul Muzakir dan rekannya Neri Ommu segera melarikan diri, namun korban Abdul Muzakir ditemukan meninggal di lokasi kejadian dengan kondisi mengalami luka-luka," terang Bayu.
Jenazah Abdul Muzakir telah dievakuasi ke RSUD Dekai untuk penanganan lebih lanjut.
Sementara itu, rekan korban, Neri Ommu, berhasil melarikan diri dan melaporkan kejadian tersebut.
Baca Juga: Belajar Bahasa: Praktik vs Praktek, Biar Gak Salah Lagi, Ini Cara Benar Nulisnya!
Menurut Neri Ommu, pelaku berjumlah enam orang, dengan satu membawa senjata api dan lima lainnya membawa parang.
Para pelaku mengenakan pakaian yang mencirikan kelompok KKB, dengan salah satu pelaku mengenakan baju kaos bermotif loreng, rambut gimbal, dan ikat kepala berwarna merah, kuning, dan hitam.
Barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian antara lain dua unit handphone yang terbakar, lima botol minuman dingin, satu kantung kresek berisi pinang, satu pasang sandal merek Swallow berwarna hijau, dan satu bungkus rokok merek Essedouble.
Hingga saat ini, 13 penumpang yang berada pada bak truk bagian belakang belum diketahui keberadaannya dan masih dalam pencarian oleh tim gabungan Satgas Ops Damai Cartenz.
"Kami terus berupaya untuk menemukan dan menyelamatkan para penumpang yang hilang serta menangkap pelaku yang bertanggung jawab atas insiden ini," ujar Bayu.
Pihak kepolisian dan Satgas Cartenz telah mengintensifkan pencarian dan penegakan hukum terhadap para pelaku KKB yang terus meresahkan warga Papua Pegunungan.
Brigjen Pol Faizal Ramadhani menegaskan bahwa pihaknya tidak akan berhenti sampai para pelaku tertangkap dan diadili sesuai hukum yang berlaku.
Pemerintah setempat juga memberikan dukungan penuh kepada keluarga korban dan warga yang terdampak oleh aksi kekerasan ini.