Sebagai langkah preventif, Susatyo menekankan bahwa personel yang terlibat dalam pengamanan tidak dibekali dengan senjata api.
Hal ini dilakukan untuk menjaga suasana tetap kondusif dan menghormati hak para pengunjuk rasa.
“Personel yang terlibat pengamanan tidak ada yang membawa senjata api, hormati dan hargai saudara kita yang akan menyampaikan pendapatnya di muka umum dengan humanis dan profesional,” tutupnya.
Personel yang dikerahkan terdiri dari berbagai elemen, termasuk polisi, TNI, dan petugas dari satuan polisi pamong praja.
Mereka akan ditempatkan di beberapa titik penting untuk menjaga ketertiban dan keamanan.
Selain itu, unit khusus juga disiapkan untuk menangani situasi darurat jika terjadi eskalasi yang tidak diinginkan.
Masyarakat yang beraktivitas di sekitar kawasan Patung Kuda Monas diimbau untuk memperhatikan situasi dan mematuhi arahan dari petugas.
Pengalihan arus lalu lintas dapat menyebabkan kemacetan di beberapa titik, sehingga disarankan untuk mencari jalur alternatif jika memungkinkan.
Unjuk rasa di Patung Kuda Monas merupakan salah satu bentuk penyampaian aspirasi masyarakat yang dijamin oleh undang-undang.
Dengan pengamanan yang ketat dan koordinasi yang baik antara berbagai elemen keamanan, diharapkan aksi ini dapat berjalan dengan tertib dan damai.
Para pengunjuk rasa diimbau untuk tetap santun dan menghormati hak-hak pengguna jalan lainnya, sementara petugas keamanan diminta untuk menjalankan tugas dengan humanis dan profesional.
Dengan kesiapan personel gabungan yang mencapai 1.949 orang, Polres Jakarta Pusat menunjukkan komitmennya untuk menjaga ketertiban dan keamanan di ibu kota.