nasional

Jangan Nangis Ya! Emas Anjlok Minggu Ini! Tahu Nggak Kenapa? Yuk, Cek Penyebabnya dan Harapan Harga Naik Lagi!

Minggu, 28 Juli 2024 | 08:00 WIB
Harga emas dunia menurun akibat data ekonomi AS yang kuat. Namun, inflasi melandai dan potensi pemangkasan suku bunga The Fed memberi harapan. (PT Antam / HukamaNews.com)

HUKAMANEWS - Harga emas dunia mengalami penurunan signifikan alias anjlok dalam sepekan terakhir.

Penurunan ini dipengaruhi oleh data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang cukup kuat meskipun inflasi mulai melandai.

Pada penutupan perdagangan Jumat (26/7/2024), harga emas di pasar spot ditutup naik di angka US$2.385,57 per troy ons.

Baca Juga: Vonis Bebas Gregorius Ronald Tannur: Hakim Tak Temukan Bukti Pembunuhan Dini Sera Afrianti

Hal ini berbeda dengan penutupan perdagangan Kamis (25/7/2024) yang turun ke angka US$2.364,5 per troy ons.

Secara mingguan, harga emas melemah 0,63% dari US$2.400,8 per troy ons menjadi US$2.385,57 per troy ons.

Ketidakpastian Politik di AS

Di awal pekan ini, harga emas mengalami kenaikan tipis karena adanya ketidakpastian di AS setelah Joe Biden mundur dari kandidat presiden AS.

Baca Juga: BPH Migas: Surat Rekomendasi BBM Subsidi, Solusi Digital Buat Distribusi Tepat Sasaran!

Mundurnya Biden memicu ketidakpastian yang membuat permintaan emas meningkat meskipun hanya sementara.

Sikap Wait and See Pelaku Pasar

Mayoritas pelaku pasar bersikap wait and see terkait data ekonomi AS yang penting, yaitu pertumbuhan ekonomi untuk kuartal II-2024 pada Kamis dan inflasi Personal Consumption Expenditure (PCE) pada Jumat.

Proyeksi ekonomi AS yang lebih tinggi dibandingkan kuartal I-2024 membuat investor was-was karena bisa mempengaruhi keputusan bank sentral AS (The Fed) untuk memangkas suku bunga acuannya.

Baca Juga: Fakta Unik Lidah Kucing: Ampelas Alami yang Bikin Anabul Tetap Kece dan Bersih! Temukan Rahasianya di Sini!

Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa produk domestik bruto (PDB) AS pada kuartal II-2024 tumbuh 2,8% secara kuartalan (quarter-to-quarter/qtq), lebih tinggi dari kuartal I-2024 yang hanya tumbuh 1,4%.

Halaman:

Tags

Terkini