"Warga sipil harus mengosongkan ruas jalan Bilogai sampai Titigi," ujar Sebby.
Serangan ini menambah panjang daftar konflik bersenjata di Papua yang melibatkan TPNPB-OPM dan militer Indonesia.
Konflik tersebut telah menyebabkan ketidakstabilan di daerah tersebut dan memaksa banyak warga sipil untuk mengungsi dan meninggalkan rumah mereka demi keselamatan.
Pemerintah Indonesia terus berupaya meredam konflik dan mencari solusi damai melalui dialog dan pendekatan keamanan.
Baca Juga: KPK Minta 6.969 Caleg Terpilih Lapor LHKPN Segera, Hanya 13.493 dari 20.462 Caleg yang Sudah Lapor
Namun, serangan seperti ini menunjukkan bahwa situasi di lapangan masih sangat kompleks dan memerlukan penanganan yang lebih intensif.
Pemerintah Indonesia dihadapkan pada tantangan besar dalam menangani konflik di Papua.
Selain harus mengamankan wilayah dan melindungi warga sipil, pemerintah juga perlu memastikan bahwa hak asasi manusia dihormati dan dijunjung tinggi.
Serangan yang diklaim oleh TPNPB-OPM ini kembali menegaskan perlunya pendekatan yang komprehensif dalam menyelesaikan konflik di Papua.
Baca Juga: Bakal Gantikan Gibran Jadi Wali Kota Solo, Intip Profil Teguh Prakosa
Pemerintah, masyarakat, dan komunitas internasional perlu bekerja sama untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas di wilayah ini.
Konflik berkepanjangan hanya akan menambah penderitaan bagi warga sipil dan memperburuk situasi keamanan di Papua.
Oleh karena itu, langkah-langkah nyata harus segera diambil untuk mengatasi akar masalah dan mencari solusi yang adil dan berkelanjutan. ***