HUKAMANEWS - Belakangan ini, serangan ransomware semakin mengkhawatirkan dengan menargetkan berbagai lembaga dan layanan pemerintah, seperti yang baru-baru ini terjadi pada Pusat Data Nasional (PDN).
Serangan ini tidak hanya mengganggu layanan penting seperti keimigrasian, tetapi juga menimbulkan ancaman terhadap keamanan data nasional.
Ransomware, seperti yang dijelaskan oleh pakar keamanan siber Ridho Rahman Hariadi SKom MSc dari Laboratorium Kota Cerdas dan Keamanan Siber ITS, adalah jenis malware yang mengenkripsi data pada sistem atau perangkat, dan meminta tebusan dalam bentuk cryptocurrency seperti Bitcoin untuk memulihkan akses ke data yang terenkripsi tersebut.
Menanggapi seriusnya insiden ini, Ridho menyoroti bahwa serangan ransomware bukan hanya mengancam kehilangan data sensitif seperti foto, dokumen, dan informasi keuangan, tetapi juga membuka potensi pencurian dan penyalahgunaan data pribadi.
Dampaknya bisa meluas hingga ke serangan terhadap akun sosial media, bank, dan akun pribadi lainnya, meningkatkan risiko kebocoran data yang berpotensi merugikan masyarakat.
Untuk menghadapi ancaman ini, langkah mitigasi yang tepat perlu segera dilakukan.
Baca Juga: Hati-hati Terhadap Botol Plastik! Paparan Sinar Matahari Bisa Melepaskan Bahan Kimia Beracun
Pertama-tama, setiap organisasi, termasuk pemerintah, disarankan untuk melakukan backup data secara teratur dan menyimpannya di lokasi yang aman.
Pembaruan perangkat lunak secara rutin juga penting untuk mengurangi celah keamanan yang bisa dimanfaatkan oleh serangan siber seperti ransomware dan phishing.
Selain itu, penting untuk meningkatkan kesadaran akan keamanan siber di kalangan masyarakat dan karyawan.
Baca Juga: Rekam Jejak Serangan Ransomware di Indonesia, Urutan Terakhir Buka Kedok Pemerintahan Sebenarnya!
Edukasi tentang praktik keamanan digital yang baik dan penggunaan perangkat lunak keamanan yang efektif perlu ditingkatkan.
Ridho juga menekankan perlunya kerja sama antara pemerintah, institusi pendidikan, dan lembaga penelitian untuk mengembangkan solusi keamanan yang lebih canggih dalam menanggapi serangan siber yang semakin kompleks.
"Institusi pendidikan seperti ITS memiliki peran strategis dalam melatih generasi muda tentang keamanan siber melalui pelatihan, seminar, dan penelitian," tambahnya.