nasional

Fakta di Balik Keputusan PP Muhammadiyah Pindahkan Dana Belasan Triliun dari BSI

Jumat, 7 Juni 2024 | 06:06 WIB
BSI Tower. Muhammadiyah membuat keputusan mengejutkan dengan menarik Rp 13-15 triliun dananya dari BSI.

Namun, katanya, langkah Muhammadiyah ini menimbulkan kekhawatiran terkait likuiditas dan pembiayaan di BSI.

Sementara itu, Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Eko Listiyanto, menyatakan bahwa meskipun langkah Muhammadiyah ini berisiko, dampaknya masih terbatas karena pengalihan dana dilakukan oleh organisasi, bukan masyarakat anggota Muhammadiyah.

Ia mengingatkan bahwa risiko akan meningkat jika masyarakat mengikuti langkah Muhammadiyah.

Baca Juga: Anda Diteror Debt Collector Pinjol? Ini Cara Ampuh Mengatasinya!

Sementara itu, Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, menyebut bahwa pengalihan dana ini akan berdampak langsung pada likuiditas dan kemampuan pembiayaan BSI. Ia menilai bahwa isu ini harus disikapi dengan tepat oleh BSI untuk mencegah kepanikan di kalangan nasabah.

Pengamat Perbankan dan Praktisi Sistem Pembayaran, Arianto Muditomo, menambahkan bahwa masalah likuiditas merupakan salah satu faktor risiko yang cepat mempengaruhi bank di tengah isu seperti ini.

Ia menegaskan bahwa BSI harus mampu menunjukkan kemampuan menjaga likuiditasnya untuk meyakinkan nasabah bahwa dana mereka aman di BSI.

Baca Juga: Ammar Zoni Menangis Haru, Permohonan Rehabilitasi Dikabulkan Hakim PN Jakbar

Pelajaran Berharga 

Arianto mengatakan, setidaknya ada tiga pelajaran berharga dari kasus pengalihan dana Muhammadiyah ini memberikan pelajaran berharga bagi industri perbankan.

Pertama, pentingnya menjaga kepercayaan nasabah dan memastikan likuiditas yang kuat setiap saat. Penarikan dana besar oleh nasabah karena masalah kepercayaan dapat menimbulkan risiko likuiditas yang signifikan dan mempengaruhi profitabilitas bank.

"Karena penarikan dana oleh pemiliknya bisa terjadi kapan saja, baik karena alasan ketidakpuasan ataupun karena alasan persaingan," katanya. 

Baca Juga: Kejagung Limpahkan 2 Tersangka Korupsi Timah ke Kejari Jaksel: Sebuah Langkah Penting dalam Pemberantasan Korupsi

Pelajaran berharga lain yakni, pentingnya kolaborasi dan sinergi antara pemangku kepentingan di sektor perbankan untuk memastikan bahwa bank dapat menjalankan bisnis dengan tata kelola yang baik.

Hal ini akan membantu bank mendapatkan kepercayaan dari nasabah dan menjaga stabilitas sistem perbankan.***

Halaman:

Tags

Terkini