Pelarian Chaowalit ke Indonesia dilakukan melalui jalur laut dengan kapal cepat yang berlayar selama 17 jam dari Thailand ke Aceh pada 8 Desember 2023.
Di Indonesia, dia bersembunyi selama tujuh bulan sebelum akhirnya ditangkap di Apartemen Kembar, Bali, pada 30 Mei 2024.
Polri menyatakan bahwa Chaowalit memiliki banyak kaki tangan yang membantu pelariannya, mulai dari kabur dari penjara hingga mempersiapkan segala kebutuhannya di Indonesia.
Perburuan Fredy Pratama
Fredy Pratama, yang kini bersembunyi di hutan-hutan perbatasan Thailand dan Myanmar, masih menjadi target utama operasi besar-besaran ini.
Fredy dikenal memiliki jaringan luas dan kuat yang mencakup berbagai negara di Asia Tenggara.
Dia dianggap sebagai salah satu bandar narkoba paling berpengaruh di wilayah ini, dengan nilai transaksi narkotika mencapai triliunan rupiah.
Baca Juga: Gerindra Mantap Rekomendasikan Ridwan Kamil Maju Pilkada DKI
Upaya penangkapan Fredy Pratama melibatkan kerjasama erat antara Polri dan Royal Thai Police.
Operasi ini tidak hanya penting bagi Indonesia, tetapi juga bagi Thailand dan negara-negara lain yang terlibat dalam pemberantasan narkoba.
Keberhasilan operasi ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam upaya melumpuhkan jaringan narkotika internasional. ***