HUKAMANEWS - Fredy Pratama, nama yang menggemparkan dunia peredaran narkoba di Indonesia dan Asia Tenggara. Dikenal sebagai gembong narkoba kelas kakap, Fredy telah lama menjadi buruan utama pihak berwenang. Kelicikan dan operasinya yang rumit membuatnya bagaikan hantu, selalu selangkah lebih maju dari kejaran polisi.
Operasi besar-besaran yang dilakukan oleh Bareskrim Polri bersama dengan Interpol selama bertahun-tahun akhirnya membuahkan hasil. Jaringan narkoba Fredy Pratama berhasil dibongkar, ratusan orang ditangkap, dan aset senilai triliunan rupiah disita. Namun, Fredy sendiri masih buron.
Menurut informasi terbaru, Fredy Pratama dikabarkan bersembunyi di dalam hutan Thailand. Keberadaannya yang terpencil dan medan yang berat membuat proses pencariannya semakin sulit.
Baca Juga: Fortuner Berpelat Nomor Dinas Polri Seruduk Minibus di Tol MBZ, Diduga Sopir Mengantuk
Fredy Pratama, yang juga dikenal dengan nama Miming atau Cassanova, adalah seorang pengusaha sukses yang memiliki banyak bisnis legal. Namun, di balik kesuksesannya, Fredy menjalankan bisnis haram yang jauh lebih menguntungkan: perdagangan narkoba.
Jaringan narkoba Fredy Pratama terbentang luas, meliputi Indonesia, Malaysia, Thailand, dan bahkan Australia. Ia menyelundupkan narkoba dalam jumlah besar, meraup keuntungan fantastis, dan membangun kekayaan yang luar biasa.
Fredy dikenal sebagai sosok yang licik dan kejam. Ia tak segan-segan untuk menyingkirkan siapapun yang menghalangi jalannya. Kekejamannya membuat banyak orang takut dan enggan untuk melapor kepada pihak berwenang.
Baca Juga: Waspadai Penawaran Ilegal! Kemenag Ingatkan Risiko Jemaah Haji Pakai Visa Non-Haji
Berikut ini tujuh fakta terkait Fredy Pratama yang namanya hingga kini masih menggema di dunia hitam perdagangan narkoba, karena luasnya jaringan dan lihainya dalam meloloskan diri dari jeratan hukum.
- Menguasai Jaringan Narkoba Internasional
Fredy Pratama memulai bisnis haramnya sejak tahun 2009. Ia mendapatkan pasokan narkoba dari wilayah Segitiga Emas (Myanmar, Tiongkok, Laos, Thailand) dan mengedarkannya ke berbagai negara di Asia Tenggara, termasuk ke berbagai penjuru Indonesia.
Sabu menjadi komoditas utamanya, dengan total 10,2 ton berhasil disita oleh pihak berwenang selama periode 2020-2023. Kekejaman dan kelicikannya dalam menjalankan bisnis ini membuatnya ditakuti banyak orang.
- Buronan Sejak 2014
Fredy telah menjadi buronan sejak tahun 2014. Kelicikan dan kekayaannya yang berlimpah membuatnya selalu selangkah lebih maju dari kejaran aparat penegak hukum.
Upaya untuk menangkap Fredy Pratama telah dilakukan selama bertahun-tahun. Bareskrim Polri bekerja sama dengan Interpol dan aparat penegak hukum di negara-negara lain untuk melacak jejaknya.
Artikel Terkait
Bareskrim Bongkar Jaringan Narkoba Fredy Pratama, 884 Tersangka Ditangkap dan 10,2 Ton Sabu Disita
Capai Rp51 Triliun, Begini Perputaran Uang Jaringan Narkoba Fredy Pratama yang Dibongkar Bareskrim
Ternyata Selama Dipenjara, Zul Zivilia Masih Terima Uang dari Fredy Pratama Sebesar Rp4 Juta per Bulan
TOK! Hakim Tolak Eksepsi Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama, Sidang Terus Berlanjut ke Babak Berikutnya
Profil AKP Andri Gustami, Terpidana Kasus Peredaran Narkoba, yang Jadi Kurir Spesial Fredy Pratama dengan Bonus Rp 8 Juta per Kg Sabu yang Diloloskan