Bareskrim Polri mengungkapkan bahwa Fredy saat ini bersembunyi di hutan-hutan di perbatasan antara Thailand dan Myanmar.
Fredy Pratama, yang berasal dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, memiliki nilai transaksi narkotika yang mencapai Rp 51 triliun.
Operasi besar untuk menangkapnya bahkan disebut sebagai "Operasi Escobar", merujuk pada Pablo Escobar, bos narkoba terkenal asal Kolombia.
Nama Fredy Pratama mulai mencuat pada 2023 sebagai gembong narkotika dan obat-obatan terlarang.
Pelariannya ke Thailand tidak lepas dari peran istrinya yang merupakan warga negara Thailand.
Ayah mertuanya juga diketahui sebagai anggota kartel narkoba di Thailand, yang semakin mempersulit upaya penangkapan Fredy.
Dalam beberapa bulan terakhir, Polri telah menangkap banyak relasi Fredy di berbagai negara.
Beberapa orang yang terlibat dalam jaringannya telah ditangkap, termasuk Tri Wahyu, kakak kelas Fredy saat di SMA.
Pada September 2023, Polri juga menangkap tiga warga negara Indonesia di Thailand yang diduga anak buah Fredy.
Rekam Jejak Chaowalit Thongduang
Chaowalit Thongduang, yang dideportasi ke Thailand, adalah bandar narkoba besar yang telah melakukan berbagai tindak kejahatan.
Dia pernah membunuh polisi dan menembak anggota kehakiman.
Chaowalit sempat dipenjara atas kasus narkoba dan upaya pembunuhan terhadap seorang hakim, namun berhasil melarikan diri saat dirawat di rumah sakit pada 22 Oktober 2023.