HUKAMANEWS - Pegawai Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkapkan rasa muak mereka terhadap kepemimpinan Syahrul Yasin Limpo (SYL) selama menjabat sebagai menteri pertanian.
Bahkan, ada harapan agar SYL mengalami reshuffle atau perombakan kabinet.
Hal ini terungkap dalam sidang lanjutan kasus dugaan korupsi di Kementan pada Rabu 22 Mei 2024.
Direktur PT Haka Cipta Loka, Hendra Putra, menjadi saksi dalam sidang tersebut.
Hendra Putra membeberkan percakapannya dengan mantan Subkoordinator Pemeliharaan Biro Umum dan Pengadaan Kementan, Gempur Aditya.
Dalam percakapan tersebut, Gempur menyatakan kekecewaannya terhadap pimpinan saat itu dengan menyebutnya sebagai "iblis".
Baca Juga: Wuling Dominasi 64 Persen Penjualan Mobil Listrik di Indonesia, BinguoEV Jadi Primadona
Bahkan, Gempur meminta bantuan Hendra untuk menalangi permintaan pimpinan setiap bulannya.
Menurut Hendra, Gempur juga memprediksi bahwa SYL akan mengalami reshuffle dalam waktu dekat.
Namun, harapan untuk reshuffle tersebut tidak terwujud karena SYL tetap menjabat sebagai menteri pertanian.
Baca Juga: Prabowo Siapkan Program Makan Gratis Bergizi, Tanpa Kebocoran, Efisien untuk Siswa!
Hal ini menyebabkan permintaan-permintaan yang diajukan terus berlanjut, memberikan beban yang cukup besar bagi Hendra untuk memenuhinya.
Pada satu kesempatan, Hendra juga bertemu dengan Abdul Hafidh dan Akhmad Musyafak dari Kementan yang juga meminta bantuan serupa.
Mereka menjanjikan bahwa uang yang dipinjam akan diganti dari "patungan eselon I".