HUKAMANEWS - Di acara DESAK ANIES di Semarang yang pecah karena rekor pengunjung yang datang membludak lebih dari 8.500 orang, Anies Baswedan menjawab isu BUMN yang akan dihapus.
Menurut calon presiden no urut 1 ini ia menegaskan, bahwa isu yang dilempar dari orang yang sedang tidak menggunakan akal sehat itu bohong.
"Ada jenis informasi yang kalau kita mendengar ini masuk akal apa tidak. Nah kalau ada jenis informasi yang kita dengar tidak masuk akal dan dikutip oleh pemegang kewenangan, maka pemegang kewenangan sedang tidak menggunakan akal sehatnya," kata Anies, dikutip dari acara DESAK ANIES, pada Selasa (6/2/2024).
Menurut mantan Gubernur DKI ini, tidak mungkin Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dihapus.
"Mana mungkin, jadi ketika pak menterinya ngomong memang pak menterinya tidak berpikir kritis?", ujar Anies.
"Dimana critical thinkingnya, sebelum ngomong subtansinya jadi ketika mendengar kita bisa menakar ini masuk akal apa gak," ujar Anies.
"Jadi jelas tidak masuk akal (BUMN dihapus")," tegas Anies.
Menurut Anies, ia menilai BUMN sudah banyak mengalami problema yang terlalu besar.
"Kita gak usah bahas di sini nanti banyak pikiran, tapi yang mau disampaikan bahwa itu tidak benar, ada fitnah yang gak masuk akal. Kami ingin tegaskan BUMN ke depan adalah BUMN yang menjalankan fungsi negara," katanya.
Nah negara itu ada dua tangan satu birokrasi dan satu korporasi, yang disebut birokrasi itu kementerian, dinas, setingkat badan itu birokrasi.
Baca Juga: Soal Hilirisasi Industri, Prabowo Tak Mau Jual Bahan Mentah ke Luar Negeri
"Yang kedua korporasi, seperti BUMN dan BUMD, dua-duanya tugasnya melakukan pembangunan. Jadi BUMN jangan dipandang sebagai badan mencari untung bagi negara, negara tidak bekerja mencari untung, seperti saya tadi malam (debat capres) katakan negara tidak berdagang untuk rakyatnya. Jadi dia menjalankan fungsi pembangunan," jelas Anies.
Menurutnya, ada jenis-jenis kegiatan yang jika dikerjakan menggunakan birokrasi sulit, makanya dipakailah dengan korporasi.