nasional

Luhut Bantah Klaim Tom Lembong Mengenai Penggunaan Baterai Tesla China Gunakan LFP, Inilah Fakta-faktanya

Kamis, 25 Januari 2024 | 19:35 WIB
klarifikasi Menko Marves, Luhut Pandjaitan, mengenai klaim Tom Lembong terkait penggunaan baterai Tesla. (Instagram @luhut.pandjaitan / HukamaNews.com)

HUKAMA NEWS - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, secara tegas membantah klaim Tom Lembong terkait pabrik Tesla di China yang dikabarkan menggunakan 100 persen lithium ferro phosphate (LFP) untuk mobil listriknya.

Dalam video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, Luhut memberikan klarifikasi dan mengungkapkan fakta-fakta yang perlu diketahui mengenai penggunaan baterai Tesla.

Luhut Pandjaitan menegaskan bahwa klaim mengenai penggunaan 100 persen LFP oleh pabrik Tesla di Shanghai adalah tidak benar.

Baca Juga: Pemburuan Terhadap Sindikat Penyelundupan Pekerja Migran oleh BP2MI, Gerebek Tempat Penampungan di Neglasari, Kota Tangerang

Sebaliknya, pabrik tersebut masih menggunakan nickel-based battery, yang dipasok oleh LG Korea Selatan untuk model mobil listrik yang diproduksi di sana.

Hal ini menjadi bagian dari strategi Tesla untuk memastikan keberlanjutan produksi dan ketersediaan baterai yang diperlukan.

Meskipun demikian, Luhut tidak menutup mata terhadap perkembangan penggunaan LFP dalam industri baterai kendaraan listrik.

Baca Juga: Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Presiden Akan Ajukan Cuti Jika Ikut Kampanye di Pilpres 2024

Sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia, Indonesia harus memastikan bahwa hilirisasi nikel terus berkembang dengan terukur.

Hal ini penting untuk menjaga daya saing dalam jangka panjang.

Luhut menyampaikan bahwa meskipun LFP saat ini belum dapat didaur ulang, teknologi terus berkembang, dan ada upaya bersama dengan China untuk mengembangkan solusi daur ulang bagi lithium battery berbasis nikel.

Poin ini menunjukkan komitmen untuk mengatasi dampak lingkungan dari limbah baterai.

Baca Juga: Wakil Ketua KIP Arya Sandhiyudha: Jokowi Harus Cuti dan Diumumkan ke Publik Jika Ingin Kampanye, Jangan Hanya Lisan Saja

Pentingnya hilirisasi nikel juga dibahas oleh Luhut, dengan menyoroti kemajuan Indonesia dalam pengembangan komponen baterai, seperti katoda, yang telah meningkatkan tingkat kecanggihan ekspor.

Dengan begitu, negara tidak hanya bergantung pada ekspor bahan baku, tetapi juga pada produk yang lebih bernilai tambah.

Halaman:

Tags

Terkini