HUKAMANEWS - Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah serius kesehatan masyarakat di Indonesia, dengan ribuan kasus setiap tahun, baru-baru ini heboh terkait nyamuk Wolbachia yang mampu mengatasi masalah tersebut.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia telah memutuskan untuk mengadopsi teknologi inovatif nyamuk Wolbachia sebagai bagian dari strategi nasional untuk mengurangi penyebaran DBD
Teknologi nyamuk Wolbachia yang mampu atas DBD ini bukan hanya diterapkan di Indonesia, tetapi juga telah berhasil di sembilan negara lain, termasuk Brasil, Australia, Vietnam, Fiji, dan lainnya.
Wolbachia: Penyelamat dari Demam Berdarah
Dilansir HukamaNews.com dari Kemenkes, menurut Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Wolbachia akan diimplementasikan sebagai pilot project di lima kota Indonesia, yaitu Semarang, Jakarta Barat, Bandung, Kupang, dan Bontang
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap alarm Kemenkes terhadap jumlah kasus DBD yang terus meningkat, terutama pada anak-anak.
Baca Juga: Alert Bagi Milenial dan Gen Z, Serangan Stroke Mengintai Bila Cuek Terhadap Hal Ini
Statistik dan Kondisi Terkini DBD di Indonesia
Data Kemenkes mencatat angka yang mengkhawatirkan dengan 131.265 kasus DBD di Indonesia pada tahun 2022, dan 40% di antaranya terjadi pada anak usia 0-14 tahun
Dengan penerapan teknologi Wolbachia, diharapkan dapat mengurangi angka ini dan melindungi generasi muda dari risiko DBD
Contohnya, Dinas Kesehatan Kota Denpasar mencatat 1.305 kasus DBD pada Januari-September 2023 di Bali, sementara Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat 3.575 kasus pada periode yang sama tanpa adanya kematian.
Wolbachia: Cara Kerja dan Keamanan