Tim SAR Berpacu dengan Cuaca! Pencarian Korban Longsor Cilacap Dikebut, BNPB Umumkan Relokasi ke Hunian Sementara Selama Dua Tahun

BNPB: Hunian Sementara Bisa Ditinggali Hingga Dua Tahun

Kepala Pelaksana BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, menegaskan bahwa relokasi korban akan dilakukan secepat mungkin.

Pemda Cilacap menyiapkan lahan, sementara BNPB memastikan pembangunan hunian sementara (huntara) untuk ribuan warga terdampak.

Bergas menambahkan bahwa huntara ini dirancang menyerupai rumah tumbuh, dengan pertimbangan kebutuhan keluarga yang berbeda-beda.

"Huniannya besar dan sangat-sangat manusiawi," ujarnya.

Baca Juga: Ribuan Penerima Bansos Kena Imbas Judi Online, Rokok Jadi Sorotan Baru Pemerintah

Model rumah tumbuh ini sebelumnya juga diterapkan di beberapa bencana besar seperti Palu dan Cianjur, sehingga secara teknis dinilai aman dan memadai.

Huntara dapat ditempati hingga dua tahun, dan Pemkab Cilacap bisa mengajukan permohonan pembangunan hunian tetap (huntap) dalam tahun pertama.

Modifikasi Cuaca Dilakukan, Pesawat Melintasi Bandung

Upaya percepatan pencarian korban juga didukung dengan teknologi modifikasi cuaca (TMC).
Pesawat yang digunakan diterbangkan dari Halim Perdanakusuma menuju Bandung sebelum melanjutkan misi di wilayah Jawa Tengah.

Dengan TMC, tim berharap cuaca lebih terkendali sehingga pencarian bisa berlangsung maksimal dari pukul 06.00 hingga 18.00 WIB.

Langkah ini penting mengingat hujan deras beberapa hari terakhir menjadi kendala utama.

Baca Juga: Jaksa Gadungan Tangsel Bermodus Pejabat Berbintang, Tipu Korban Rp310 Juta dan Simpan Senpi Ilegal

Evakuasi Masih Terkendala Cuaca Ekstrem

Tim gabungan bekerja setiap hari dari pagi hingga sore, tetapi hujan menyebabkan proses sering dihentikan sementara.
Tanah menjadi lembek dan rentan bergerak, sementara potensi longsor susulan membuat area pencarian masuk kategori zona merah.