Cuaca Jadi Tantangan, Operasi Tim SAR Lanjutkan Pencarian Korban Longsor Cilacap Hari Ini, Alat Berat Ditambah

photo author
- Sabtu, 15 November 2025 | 09:02 WIB
Petugas SAR melintas di dekat rumah warga yang tertimbun longsor di Cilacap. (HukamaNews.com / Antara)
Petugas SAR melintas di dekat rumah warga yang tertimbun longsor di Cilacap. (HukamaNews.com / Antara)

HUKAMANEWS – Operasi pencarian korban longsor Cilacap kembali dilanjutkan hari ini meski cuaca buruk masih menjadi ancaman bagi tim penyelamat.

Tim SAR gabungan terus memaksimalkan pencarian korban longsor dengan strategi baru dan penambahan alat berat untuk mempercepat proses evakuasi.

Situasi di Majenang, Cilacap, masih dipenuhi kekhawatiran warga karena ancaman longsor susulan yang dapat muncul kapan saja selama hujan intens terus turun.

Operasi SAR untuk korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Cilacap, resmi kembali berjalan pada Sabtu pagi setelah sempat dihentikan sementara akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut pada Jumat sore.

Baca Juga: Picu Spekulasi Liar, Aspri Hotman Paris Mangkir dari Panggilan KPK, Penyidikan Kasus CSR BI–OJK Makin Menghangat

BNPB menegaskan bahwa penghentian sementara dilakukan demi keselamatan para petugas karena intensitas hujan yang tinggi berpotensi memicu longsor susulan.

Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, mengatakan keputusan tersebut merupakan langkah strategis di tengah kondisi cuaca yang tidak stabil.

Ia menjelaskan bahwa keselamatan tim menjadi prioritas agar tidak menimbulkan korban tambahan di lapangan.

Hingga hari Jumat, tim SAR gabungan sudah menemukan satu korban dalam kondisi meninggal dunia, sehingga jumlah orang yang masih hilang berkurang menjadi 20 jiwa.

Temuan terbaru itu memberi harapan bagi keluarga korban, tetapi juga menegaskan bahwa operasi pencarian masih panjang dan penuh risiko.

Baca Juga: RUU KUHAP Dikebut untuk Disahkan Pekan Depan, Koalisi Sipil Ingatkan Masih Banyak Pasal Bermasalah

Basarnas sebagai leading sector membagi area pencarian menjadi tiga worksite besar.

Pembagian ini dilakukan untuk mempersempit fokus pencarian karena area terdampak sangat luas dan kondisi tanah masih labil.

Untuk mempercepat proses, BNPB menambah jumlah alat berat dari empat unit menjadi delapan unit, dan tidak menutup kemungkinan penambahan lebih banyak jika kondisi medan memerlukan.

Di samping itu, satu ekor anjing pelacak K9 dari Kantor SAR Semarang juga disiagakan untuk mendeteksi kemungkinan keberadaan korban di bawah timbunan material longsor.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Sumber: Antara News

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X