Jika dijalankan secara terbuka, sidang ini bisa menjadi pembelajaran publik tentang bagaimana mekanisme etik di parlemen bekerja.
Selain itu, keputusan ini dapat menjadi peringatan bagi anggota DPR lainnya untuk lebih berhati-hati dalam berucap maupun bertindak, terutama di ruang publik dan media sosial.
“Transparansi dalam sidang etik akan memperkuat kepercayaan rakyat terhadap DPR,” kata Rina Puspitasari, pegiat antikorupsi dari Bandung.
Penutup: Ujian Integritas di Era Politik Populis
Kasus Uya Kuya, Eko ‘Patrio’, dan Nafa Urbach bukan sekadar drama politik selebritas, melainkan ujian bagi integritas lembaga legislatif di tengah politik yang makin populis.
Baca Juga: KPK Serahkan Aset Rp27,6 Miliar ke Pertamina, Ternyata dari Kasus Lama yang Nyaris Dilupakan!
Masyarakat kini menunggu sejauh mana DPR berani menegakkan etika terhadap anggotanya sendiri, tanpa pandang bulu.
Dalam konteks demokrasi yang sehat, penegakan etika bukan sekadar formalitas, melainkan fondasi kepercayaan antara rakyat dan wakilnya di parlemen.
Dan di saat publik mulai skeptis terhadap institusi politik, sidang MKD ini bisa menjadi titik balik—asal dijalankan dengan transparansi, keberanian, dan kejujuran.***
Artikel Terkait
Prabowo Tabuh Genderang Perang Lawan Narkoba: Kalau Kita Kalah, Jangan Harap Jadi Negara Maju!
Terbongkar! Eks Sekjen Kemenaker Era Hanif Dhakiri Jadi Tersangka Baru di Kasus Pemerasan RPTKA, KPK Ungkap Duit Haram Rp53,7 Miliar
Purbaya Akui Alasan Jokowi pada Proyek Kereta Cepat Whoosh Tak Hanya Soal Laba, Ada Misi Pembangunan Daerah
Mahfud MD Sindir KPK Soal Mark Up di Proyek Whoosh, Lembaga Antirasuah: Kami Profesional, Tak Ada yang Ditutupi!
Tok! Biaya Haji 2026 Resmi Turun Rp2 Juta, Pemerintah Pastikan Tak Kurangi Kualitas Pelayanan