Bukan Sekadar Gaya, Ini Alasan Menkeu Purbaya Rela 'Bertaruh' Keliling Kementerian Jelang Akhir 2025

photo author
- Selasa, 28 Oktober 2025 | 08:00 WIB
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa memakai jaket bertulisan 8% saat sidak ke kementerian. (HukamaNews.com / Instagram @purbayayudhi_officia)
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa memakai jaket bertulisan 8% saat sidak ke kementerian. (HukamaNews.com / Instagram @purbayayudhi_officia)

Setiap kenaikan 0,5% saja, kata Purbaya, berpotensi menambah penerimaan negara hingga Rp 100 triliun.

“Kalau sektor riil ini jalan dengan bagus seperti yang saya desain, harusnya itu akan menaikkan tax ratio hampir 0,5% sampai 1%,” ujarnya penuh keyakinan.

Langkah itu dianggap penting untuk menjaga keseimbangan fiskal sekaligus menekan defisit anggaran.

Dalam konteks makroekonomi, peningkatan tax ratio menjadi indikator kinerja pemerintah dalam memperluas basis pajak dan efisiensi belanja negara.

Baca Juga: Waspada! Hobi Koleksi Bisa Jadi Tanda Awal Gangguan Mental Hoarding Disorder yang Kerap Diabaikan

Sidak Sebagai Strategi Tekan Hambatan Sektor Riil

Menurut Purbaya, hambatan di lapangan sering kali muncul karena prosedur birokrasi yang lambat dan koordinasi antarlembaga yang belum optimal.

Ia turun langsung untuk memotong rantai kendala itu, memastikan program berjalan sesuai jadwal dan dampaknya segera dirasakan masyarakat.

“Makanya saya ke sana-sini untuk memastikan hambatan-hambatan di sektor riil bisa berkurang secara signifikan,” katanya.

Langkah ini mendapat tanggapan positif dari sejumlah ekonom dan pengamat fiskal.

Mereka menilai pendekatan turun gunung seperti ini bisa mempercepat realisasi proyek dan mendorong konsumsi domestik, terutama menjelang akhir tahun saat daya beli masyarakat meningkat.

Baca Juga: KPK Periksa PNS Kemenaker Terkait Kasus Pemerasan TKA Rp 85 Miliar, Aset Mewah Disita Penyidik

Tantangan dan Harapan Jelang Akhir 2025

Menjelang tutup tahun, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi kuartal IV bisa menembus di atas 5%, seiring peningkatan belanja infrastruktur dan konsumsi rumah tangga.

Namun, tantangan global seperti suku bunga tinggi dan pelemahan ekspor masih membayangi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Sumber: Berita Satu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X