“Kesadaran publik adalah benteng pertama. Gempa tidak bisa diprediksi, tapi dampaknya bisa diminimalisir jika kita siap,” tegas Rahma.
Jakarta Perlu Infrastruktur Tangguh
Khusus Jakarta, potensi tsunami 1,8 meter menjadi pengingat bahwa Ibu Kota rentan terhadap bencana pesisir, terlebih di tengah fenomena penurunan tanah (land subsidence) dan kenaikan permukaan laut.
Kombinasi ini dapat memperparah dampak gelombang bahkan yang tergolong sedang.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta disarankan untuk mempercepat pembangunan tanggul laut dan memperkuat sistem drainase terpadu.
Baca Juga: Jalur Macet Total! KA Purwojaya Anjlok Bikin 8 Kereta Batal Jalan, Ini Respons KAI
Selain itu, integrasi data kebencanaan dengan BMKG dan BRIN bisa menjadi dasar perencanaan jangka panjang untuk Jakarta yang lebih tangguh menghadapi ancaman bencana.
Kesiapsiagaan Adalah Tanggung Jawab Bersama
Ancaman megathrust selatan Jawa menunjukkan bahwa bencana besar bisa datang kapan saja.
Namun, dengan pengetahuan ilmiah, sistem peringatan dini, dan kesiapsiagaan masyarakat, dampaknya dapat ditekan seminimal mungkin.
Indonesia tidak bisa menghindari gempa, tapi bisa belajar hidup berdampingan dengan risiko alam melalui perencanaan yang matang dan kolaborasi lintas lembaga.***
Artikel Terkait
Simulasi Gempa Megathrust di Jakarta Akan Digelar oleh BPBD, Warga Diminta Siapkan Kebutuhan Darurat
Gempa Megathrust Bisa Guncang RI Kapan Saja! Ini Cara Kamu Agar Tetap Selamat di Tengah Bencana Alam
Waspada! Megathrust Tersimpan 267 Tahun, BMKG Ingatkan Potensi Gempa Dahsyat di Indonesia
Simulasi BRIN: Jakarta Terancam Gulung Tsunami Megathrust di Selat Sunda, Ini Langkah Selamat dalam 2,5 Jam
Waspada Megathrust! BPBD DKI Jakarta Serukan Kesiapsiagaan Warga dan Tas Darurat