Purbaya Sindir Daerah yang 'Menabung' APBD: Harusnya Buat Masyarakat Makmur, Bukan Disimpan!

photo author
- Senin, 20 Oktober 2025 | 18:00 WIB
Menkeu Purbaya dan Mendagri Tito bahas pengelolaan APBD dan pemerataan ekonomi daerah. (HukamaNews.com / Instagram @menkeuri)
Menkeu Purbaya dan Mendagri Tito bahas pengelolaan APBD dan pemerataan ekonomi daerah. (HukamaNews.com / Instagram @menkeuri)

“Ini Pak Tito yang mesti kita ubah, ini kan Jawa sentris. Coba digeser bertahun-tahun tapi nggak bisa,” kata Purbaya.

Ia menilai perlunya strategi baru agar daerah di luar Jawa memiliki pusat pertumbuhan yang kuat, terutama dengan mengoptimalkan potensi lokal dan memperkuat industri daerah.

“Kalau tidak, kita akan seperti ini terus. Seolah-olah nanti daerah akan protes ke pusat, padahal pertumbuhannya belum seimbang,” tambahnya.

Daerah Kaya Komoditas Diminta Tak Bergantung pada Sektor Tunggal

Baca Juga: Kubu Ridwan Kamil Angkat Bicara Usai Lisa Mariana Ditetapkan Tersangka: Bukti Polisi Profesional!

Purbaya juga menantang daerah-daerah yang selama ini bergantung pada komoditas seperti pertanian dan perdagangan untuk mulai melakukan diversifikasi ekonomi.

Ia mencontohkan Sumatera dan Kalimantan yang memiliki potensi besar untuk berinvestasi pada sektor pengolahan dan industri berkelanjutan.

“Kalau komoditasnya habis, Anda harus punya sumber pendapatan baru. Mulai investasi di industri, terutama pada pengembangan sumber daya manusia,” ujarnya.

Ia menegaskan, belanja daerah harus cepat, tepat, dan produktif agar tidak menimbulkan efek ekonomi semu.

“Pemda perlu terus menstimulasi perekonomian daerah lewat belanja yang efektif,” tandasnya.

Ekonomi Nasional Tetap Stabil, tapi Ketimpangan Daerah Masih Tantangan

Di sisi lain, kinerja ekonomi Indonesia pada 2025 tetap menunjukkan tren positif.

Baca Juga: Viral! Akhirnya Lisa Mariana Akhirnya Jadi Tersangka, Hari Ini Diperiksa Atas Tuntutan Pencemaran Nama Baik Ridwan Kamil

Pertumbuhan ekonomi nasional tercatat stabil di 5,12 persen pada kuartal II dan menjadi salah satu yang tertinggi di antara negara G20.

Inflasi pun terkendali di 2,65 persen, menandakan daya beli masyarakat masih kuat. Sementara defisit APBN berada di 1,56 persen dari PDB, jauh di bawah batas aman 3 persen.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Jiebon

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X