ASN Nggak Takut Menteri yang Dianggap Cuma Tamu Sementara? Menkeu Purbaya: Empat Tahun Gue Ganti, Lu Duluan yang Saya Pecat!

photo author
- Sabtu, 18 Oktober 2025 | 08:00 WIB
Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan disiplin ASN dalam reformasi birokrasi Kemenkeu. (HukamaNews.com / Net)
Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan disiplin ASN dalam reformasi birokrasi Kemenkeu. (HukamaNews.com / Net)

HUKAMANEWS – Fenomena ASN yang abai terhadap perintah menteri kembali jadi sorotan publik.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkap adanya perilaku birokrat yang merasa tak perlu patuh karena menganggap masa jabatan menteri hanyalah sementara.

Purbaya menilai sikap apatis ini menjadi akar dari birokrasi yang stagnan, di mana banyak aparatur sipil negara lebih loyal pada kenyamanan pribadi ketimbang perubahan sistem.

Kritik tajam itu disampaikan langsung oleh Menkeu Purbaya saat memimpin rapat di Kementerian Keuangan Jakarta, Jumat (17/10/2025), setelah menerima laporan langsung dari kanal pengaduan “Lapor Pak Purbaya”.

Baca Juga: Di Balik Duka 63 Santri, Polisi Usut Dugaan Kelalaian Bangunan Mushala, Ponpes Al Khoziny Tegaskan Siap Tanggung Jawab Hukum

ASN Abai Instruksi karena Jabatan Menteri Dinilai Tak Permanen

Dalam forum tersebut, Purbaya menegaskan bahwa perilaku sebagian ASN dan pejabat di bawahnya sudah melewati batas.

“Mereka nggak peduli. Ganti menteri bodo amat, dimarahin diem aja. Mereka pikir empat tahun lagi juga ganti menteri,” ujarnya dengan nada kecewa.

Purbaya mengaku banyak menerima aduan yang menggambarkan lemahnya disiplin ASN.

Salah satunya datang dari kanal WhatsApp “Lapor Pak Purbaya”, yang melaporkan perilaku sejumlah petugas Bea Cukai yang sering nongkrong di Starbucks sambil membahas urusan bisnis pribadi saat jam kerja.

Baca Juga: Putusan MK Soal Penangkapan Jaksa Jadi Titik Balik Integritas Kejaksaan: Kami Tak Kebal Hukum

“Artinya mereka nggak peduli. Mereka kira saya main-main,” tegasnya.

Birokrasi yang Tak Berubah dan “Budaya Tunggu Ganti Menteri”

Masalah ini bukan baru pertama kali mencuat. Fenomena “budaya tunggu ganti menteri” sudah lama menjadi penyakit klasik birokrasi Indonesia.

Banyak ASN lebih memilih bersikap aman dengan tidak mengeksekusi kebijakan baru, terutama jika kebijakan itu berpotensi menimbulkan resistensi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X