“Rakyat bukan objek hukum, tapi subjek yang harus dilibatkan dalam setiap proses pembentukan undang-undang,” ujarnya menutup wawancara.
Menurut Pieter, mutu rendah legislasi bukan sekadar soal kesalahan pasal, tetapi cermin dari cara berpikir politik yang keliru.
“Demokrasi kehilangan arah ketika popularitas mengalahkan kapasitas, ketika konstitusi dikalahkan oleh kalkulasi elektoral,” katanya.
Ia mengingatkan, hukum yang baik hanya bisa lahir dari pikiran yang jernih dan nurani yang bersih.
Jika kursi parlemen terus diisi oleh figur pencari sorotan kamera, Pieter menilai, “legislasi akan terus menjadi produk dari kebisingan, bukan kebijaksanaan.” ***
Artikel Terkait
Desakan Hentikan MBG Menguat, Pemerintah dan DPR Pilih Evaluasi Total Ketimbang Berhenti
Sektor Tambang Terancam Mandek! DPR Desak Pemerintah Segera Keluarkan PP UU Minerba
DPR Desak Polisi Tetapkan Tersangka Kasus Ambruknya Mushala Ponpes Al Khoziny, Puluhan Santri Jadi Korban
Heboh Dana Reses DPR Naik Rp54 Juta? Klarifikasi Dasco: Bukan Naik, Cuma Salah Transfer dan Sudah Dikembalikan
DPR dan Mutu Rendah Legislasi