Namun, pengiriman pasukan ke Gaza memiliki makna yang jauh lebih besar. Selain sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina, ini juga menjadi ujian bagi kepemimpinan Presiden Prabowo dalam mewujudkan politik luar negeri yang bebas-aktif namun tegas terhadap isu kemanusiaan global.
Pakar hubungan internasional dari Universitas Padjadjaran, misalnya, menilai bahwa kehadiran pasukan Indonesia dapat memperkuat posisi diplomasi negara di dunia Islam dan ASEAN.
“Jika langkah ini direalisasikan, Indonesia akan dilihat bukan hanya sebagai pengamat, tapi pelaku aktif perdamaian global,” kata seorang pengamat yang enggan disebutkan namanya.
Di media sosial, tagar #IndonesiaForGaza dan #KirimPasukanPerdamaian kembali trending menjelang aksi 12 Oktober. Banyak warganet yang menilai bahwa langkah pengiriman pasukan akan menjadi bukti nyata komitmen Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina.
Sebagian lainnya menyerukan agar pemerintah tidak berhenti pada simbol atau retorika diplomatik semata.
“Kalau Prabowo benar-benar peduli, kirim pasukan sekarang juga. Dunia sedang butuh aksi, bukan janji,” tulis akun X @pemudajakarta.
Aksi besar yang akan digelar di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, itu rencananya akan diikuti ribuan peserta dari berbagai elemen masyarakat.
Selain long march dan doa bersama, aksi juga akan diisi dengan orasi kemanusiaan serta penandatanganan petisi untuk mendesak PBB memperkuat pengawasan atas gencatan senjata di Gaza.
Panitia menegaskan bahwa kegiatan akan berlangsung damai dan tertib. Mereka berharap aksi ini menjadi suara moral bangsa Indonesia untuk dunia.
Desakan kepada Presiden Prabowo agar segera mengirim 20 ribu pasukan perdamaian ke Gaza menjadi simbol harapan baru masyarakat Indonesia bagi perdamaian dunia.
Momentum gencatan senjata tidak boleh berlalu tanpa tindakan konkret. Dunia menunggu, dan Indonesia punya peluang besar untuk membuktikan bahwa diplomasi bukan sekadar kata-kata, tetapi aksi nyata demi kemanusiaan.
Dengan sejarah panjang dalam misi perdamaian dan semangat solidaritas terhadap Palestina, Indonesia kini berada di persimpangan penting. Apakah akan menjadi saksi, atau pelaku sejarah?***
Artikel Terkait
Guncang Dunia! PBB Ketok Deklarasi Palestina Bebas Hamas, Mayoritas Negara Arab & Non-Blok Bersatu
PBB Akui Palestina Merdeka, Dunia Ditantang Hentikan Agresi Israel Sekarang Juga!
Mengurai Alasan Inggris Akui Palestina yang Memicu Ketegangan dengan Israel
Presiden Prabowo Tegaskan Pengakuan Palestina Adalah Sisi Sejarah yang Benar, Dunia Diminta Bertindak Cepat
Prabowo Guncang Sidang PBB, Serukan Perdamaian Palestina–Israel dan Komitmen Kirim 20 Ribu Pasukan Penjaga Damai