Pemerintah daerah di wilayah rawan, terutama Sulawesi Utara, diharapkan memperkuat sistem informasi publik dan jalur evakuasi agar respons warga lebih cepat dan tepat.
Selain itu, pengalaman gempa besar sebelumnya seperti gempa Palu (2018) menjadi pengingat penting bahwa gelombang kecil pun dapat menimbulkan kerusakan besar jika datang tiba-tiba tanpa kesiapan masyarakat.
BMKG mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tidak mudah percaya pada informasi yang belum terverifikasi, terutama dari media sosial.
Semua perkembangan resmi akan diumumkan melalui kanal BMKG dan pemerintah daerah.
Bagi warga di wilayah waspada, tindakan preventif seperti menjauhi pantai dan mencari tempat tinggi tetap menjadi langkah bijak hingga kondisi benar-benar aman. Kewaspadaan adalah bagian dari mitigasi bencana yang tak boleh diabaikan.
Gempa Filipina ini kembali mengingatkan bahwa Indonesia perlu terus meningkatkan edukasi kebencanaan dan kesiapsiagaan publik. Di negara yang berdiri di atas cincin api, waspada adalah kunci keselamatan.***
Artikel Terkait
Gempa Dahsyat Rusia M 8,7 Picu Tsunami Lintas Negara, Mulai Jepang, Amerika, Sampai 13 Titik di Indonesia Kena Dampaknya!
Baru Saja Terjadi Goncangan Gempa Terasa Cukup Kencang, Rupanya Pusat Gempa Berada di Kabupaten Bekasi
Belajar dari Jepang, Konstruksi Rumah yang Tepat Tak Membuat Rumah Hancur, Meski Jarak Sesar Sumber Gempa Berjarak 2 Meter
Sesar Lembang Masuk Siklus Gempa, Pemkot Bandung Siapkan Enam Titik Evakuasi
Ancaman Gempa Sesar Lembang Bikin Kunjungan Wisatawan Anjlok, Pengelola Wisata Sampai Khawatir