“Fokus kami saat ini menyelesaikan evakuasi, baru setelah itu kami siapkan langkah-langkah pemulihan,” tutup Budi Irawan.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum diverifikasi, mengingat banyak beredar video lama yang diklaim sebagai kondisi terkini lokasi kejadian.
Tragedi di Ponpes Al Khoziny bukan hanya menjadi duka bagi Sidoarjo, tetapi juga pengingat pentingnya standar keselamatan bangunan tempat pendidikan dan ibadah.
Pemerintah diharapkan memperkuat pengawasan konstruksi, terutama di wilayah rawan bencana dan padat penduduk.
Doa dan solidaritas masyarakat kini menjadi kekuatan utama dalam menghadapi masa-masa sulit ini. Semoga semua korban segera ditemukan, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.***
Artikel Terkait
Tragedi Ambruknya Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo 14 Santri Tewas, Puluhan Masih Belum Ditemukan!
Tiga Santri Ponpes Al Khoziny Akhirnya Teridentifikasi, DVI Polda Jatim Ungkap Proses Mengharukan di Baliknya
Bangunan Ponpes Al Khoziny Runtuh! Kapolda Jatim: Penyebab Belum CDicari, Utamakan Selamatkan Korban
Temuan Mengejutkan di Balik Puing Reruntuhan Al Khoziny: Mobil Mercy Ringsek, Mimbar Musala Berdiri Kokoh
55 Kantong Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny Bikin Haru, Polisi Ungkap Proses Identifikasi DNA yang Penuh Tantangan