10 Santri Ponpes Al Khoziny Masih Hilang, Evakuasi Berpacu Waktu dengan Harapan Tipis di Tengah Puing

photo author
- Selasa, 7 Oktober 2025 | 09:13 WIB
Tim SAR evakuasi puing musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo pascaruntuhnya bangunan. (HukamaNews.com / Basarnas)
Tim SAR evakuasi puing musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo pascaruntuhnya bangunan. (HukamaNews.com / Basarnas)

Data Terbaru Korban dan Korban Luka

Hingga pukul 14.45 WIB, BNPB mencatat total korban meninggal dunia mencapai 53 orang. Enam korban masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit, sementara 97 orang lainnya telah dipulangkan setelah mendapat perawatan medis ringan.

Pihak pesantren bersama keluarga korban kini membuka posko informasi dan dapur umum untuk membantu santri yang selamat dan warga sekitar.

Bantuan logistik juga terus berdatangan, baik dari pemerintah daerah, organisasi kemanusiaan, maupun masyarakat umum.

Kabar duka ini menimbulkan gelombang empati di media sosial. Tagar #PrayForAlKhoziny menjadi trending di platform X (Twitter) sejak pagi, diikuti dengan ribuan unggahan doa dan dukungan untuk para korban dan keluarga mereka.

Baca Juga: Harga BBM Pertamina Oktober 2025 Naik untuk Dex dan Dexlite, Ini Penjelasan dan Dampaknya

Warga sekitar pesantren juga tampak bergotong-royong membantu proses evakuasi.

Banyak dari mereka ikut menyalurkan bantuan makanan, pakaian, dan air bersih bagi relawan dan keluarga korban yang menunggu di sekitar lokasi.

“Ini tragedi kemanusiaan yang sangat menyedihkan. Banyak santri masih muda, ada yang baru masuk pondok bulan lalu,” ungkap Siti Aminah (42), warga Buduran, saat ditemui di lokasi.

Meski fokus utama masih pada pencarian korban, penyelidikan penyebab ambruknya musala mulai dilakukan oleh tim gabungan dari Polres Sidoarjo dan Dinas Cipta Karya Jawa Timur.

Dugaan sementara, bangunan musala yang berusia lebih dari 20 tahun itu mengalami kerusakan struktur akibat renovasi sebagian yang tidak sesuai standar teknis.

Pakar konstruksi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Ir. Ahmad Fathoni, menjelaskan bahwa banyak bangunan lama di Jawa Timur yang tidak diperkuat ulang saat direnovasi.

Baca Juga: Gegerkan Bandung! Macan Tutul Nyasar Masuk Hotel, Aksi Evakuasi Dramatis hingga Dugaan Asal-usul dari Lembang Park Zoo, Simak Fakta-Faktanya

“Sering kali renovasi dilakukan tanpa memperhitungkan beban tambahan dari struktur baru. Jika tidak diawasi, potensi keruntuhan sangat besar,” katanya.

BNPB menargetkan seluruh korban dapat ditemukan dalam waktu dua hari ke depan. Setelah proses evakuasi rampung, pemerintah daerah akan melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan ponpes agar aktivitas belajar para santri bisa kembali berjalan dengan aman.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Sumber: Antara News

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X