Dentuman Misterius Gegerkan Cirebon, BRIN Ungkap Rahasia di Balik Bola Api Raksasa yang Jatuh Minggu Malam

Bukan yang Pertama di Langit Nusantara

Fenomena meteor jatuh di Cirebon bukan hal baru di langit Indonesia. Sejarah mencatat, sejak abad ke-19 masyarakat Nusantara sudah beberapa kali dihebohkan oleh kejatuhan meteor.

Bedanya, dulu penjelasan ilmiah belum banyak dikenal, sehingga setiap dentuman dianggap pertanda bencana atau “murka langit”.

Pada 14 Juni 1895, warga Batavia (kini Jakarta) panik ketika langit malam tiba-tiba menyala terang.

Surat kabar Apeldoornsche Courant menulis bahwa banyak warga berlarian keluar rumah karena menduga terjadi gempa besar. Cahaya yang mereka lihat ternyata berasal dari bola api yang kemudian diketahui sebagai meteor.

Baca Juga: 55 Kantong Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny Bikin Haru, Polisi Ungkap Proses Identifikasi DNA yang Penuh Tantangan

Kepanikan serupa terjadi di Solok, Sumatera Barat, pada 1903, dan di berbagai wilayah Jawa Barat pada 1934, termasuk Bandung, Bogor, hingga Cicurug.

Catatan de Locomotief mengungkap bahwa kala itu, serpihan meteor bahkan ditemukan di sejumlah lokasi di Jawa Barat dengan berat bervariasi.

Artinya, wilayah ini memang termasuk “jalur lalu lintas” alami bagi batuan langit yang masuk atmosfer.

Jejak Meteor Purba di Ciletuh dan Cianjur

Tak banyak yang tahu, Jawa Barat menyimpan jejak meteor purba. Di kawasan Geopark Ciletuh, Sukabumi, terdapat formasi raksasa menyerupai kawah yang diduga kuat hasil tumbukan meteor jutaan tahun lalu.

Riset “Remote Sensing Identification of Possible Meteorite Impact Crater on Ciletuh, West Java” (2018) menemukan ciri geologis khas seperti relief bergelombang, aliran sungai berkelok, dan bukti metamorfisme kejut yang identik dengan lokasi tumbukan meteor.

Baca Juga: Leony Ungkap Awal Mula Viral soal Anggaran Tangsel: Saya Cuma Curhat, Kok Jadi Heboh?

Bahkan, pada Juni 2024, tim CNBC Indonesia sempat menelusuri kawasan hutan di pedalaman Cianjur dan menemukan cekungan sedalam tiga meter yang diduga bekas jatuhnya meteor.

Lokasi itu kini tertutup semak dan pinus, tapi bentuk kawahnya masih jelas terlihat.