KPK Sentil Lisa Mariana: Informasi Kasus Bank BJB Harusnya Disampaikan ke Penyidik, Bukan Instagram

HUKAMANEWS – Selebgram Lisa Mariana Presley Zulkandar kembali jadi sorotan setelah mengungkap permintaan agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa perempuan-perempuan lain yang diduga menerima aliran dana terkait kasus dugaan korupsi proyek pengadaan iklan Bank BJB periode 2021–2023.

Namun, KPK menilai langkah Lisa keliru karena dilakukan lewat media sosial, bukan jalur resmi penyidikan.

Pernyataan keras itu disampaikan Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu.

Ia menegaskan bahwa seharusnya informasi tersebut disampaikan langsung ketika Lisa diperiksa sebagai saksi, bukan diumbar di Instagram.

Baca Juga: KPK Periksa Eks Bendahara AMPHURI soal Skandal Korupsi Kuota Haji 2024

Teguran ini mencerminkan pentingnya prosedur hukum yang tidak boleh digantikan oleh drama media sosial.

Kontroversi Lisa ini sontak memancing perhatian publik. Pasalnya, ia bukan sekadar saksi, melainkan juga figur publik dengan jutaan pengikut di Instagram.

Di era digital, langkah selebgram ini menimbulkan perdebatan: apakah media sosial bisa dijadikan sarana “kontrol publik” dalam kasus hukum, atau justru mengaburkan jalur resmi penyidikan?

KPK: Jalur Hukum Bukan Ajang "Spill"

Asep Guntur menilai apa yang dilakukan Lisa bisa menimbulkan kesalahpahaman publik.

“Harusnya LM menyampaikan itu pada saat diperiksa di sini, tidak di media sosial. Kalau ini kan tiba-tiba di luar, spill,” ujarnya di Gedung Merah Putih KPK, Kamis (25/9).

Baca Juga: Terbongkar! Sindikat Pembobol Rekening Dormant Rp204 Miliar Karyawan Bank Ikut Main, Begini Modus Gila yang Bikin Publik Geram

Lisa sebelumnya memanfaatkan akun Instagram @lisamarianaaa untuk menyampaikan keluhan.

Dalam unggahannya, ia meminta penyidik KPK agar tidak hanya memeriksa dirinya, melainkan juga perempuan-perempuan lain yang diduga menerima dana dari mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

“Mohon bersikap adil, segera diusut tuntas, disurati, dipanggil juga. Jangan hanya saya saja,” tulis Lisa pada 23 September lalu.