Fakta bahwa mereka ditemukan bersembunyi di Jakarta Barat menimbulkan pertanyaan: seberapa jauh jaringan ini sudah menancapkan pengaruhnya di Indonesia?
Penyerahan ke Otoritas Sri Lanka
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menegaskan bahwa setelah diamankan, para buronan langsung diproses sesuai prosedur hukum internasional.
"Selanjutnya, tim menyerahkan para pelaku ke kepolisian Sri Lanka di Bandara Internasional Bandaranaike (BIA) di Katunayake, dan dikawal ketat oleh Departemen Investigasi Kriminal (CID) untuk proses lebih lanjut," jelasnya.
Baca Juga: Baru Dua Hari Menjabat, Menkeu Purbaya Kena Sindir DPR Jadi Menteri Paling Viral
Proses ekstradisi ini memperlihatkan komitmen Indonesia dalam mendukung kerja sama hukum lintas negara.
Selain menjadi sinyal keras bagi pelaku kejahatan, langkah ini juga memperkuat posisi Indonesia di mata dunia internasional sebagai mitra strategis dalam pemberantasan kejahatan transnasional.
Kabar penangkapan ini memancing beragam respons dari masyarakat.
Di media sosial, banyak warganet mengapresiasi kinerja kepolisian yang dianggap sigap menutup ruang gerak buronan internasional.
Sebagian lain menyoroti bahwa Jakarta, khususnya kawasan padat seperti Kebon Jeruk, sering kali menjadi tempat persembunyian nyaman bagi pelaku kriminal asing karena akses transportasi dan apartemen yang relatif privat.
Di sisi lain, warga lokal Jakarta Barat mengaku kaget sekaligus lega.
“Ternyata orang sekelas buronan internasional bisa tinggal di apartemen sekitar sini tanpa ada yang sadar. Syukurlah polisi cepat tanggap,” ujar salah seorang warga Kebon Jeruk.
Penangkapan ini bukan sekadar kabar kriminal biasa. Ada pesan penting bahwa kejahatan lintas batas tidak bisa lagi mengandalkan wilayah asing sebagai tempat persembunyian aman.
Kolaborasi aparat penegak hukum lintas negara semakin kuat, seiring kebutuhan dunia untuk menekan peredaran narkoba dan tindak kriminal terorganisasi.
Artikel Terkait
KPK Bongkar Modus Ridwan Kamil Minta Dana Nonbujeter ke Bank BJB, Begini Skemanya
Isu Raffi Ahmad Jadi Menpora Menggantikan Dito Ariotedjo Menguat, Warganet Mencibir
Menhan Sjafrie Pilih Irit Bicara Soal Dansat Siber TNI Polisikan Ferry Irwandi: “Itu Ranah Panglima”
Mahfud MD Kritik Minimnya Interaksi Nadiem Makarim dengan Kampus: “Bersih, tapi Tak Paham Birokrasi”
Longsor di Tambang Freeport Papua, 7 Pekerja Terjebak, Evakuasi Balapan dengan Waktu