"Saya ingin orang yang membunuh anak saya mendapatkan hukuman seberat-beratnya. Affan baru saja menyelesaikan pengantaran makanan dan hendak menjemput penumpang berikutnya," kata Erlina, 41 tahun, yang sehari-hari bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
"Dia bekerja sangat keras. Dari hasilnya, dia menabung untuk membeli tanah dan membangun rumah bagi kami di kampung halaman, di Lampung," tambahnya lirih.
Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia Raden Igun Wicaksono meminta agar pemerintah memastikan perlindungan dan jaminan keselamatan bagi seluruh pengemudi ojek daring yang kerap bekerja di jalanan dan rawan terjebak dalam konflik massa.
"Peristiwa ini menjadi pukulan berat bagi seluruh pengemudi ojek online di Indonesia, khususnya bagi keluarga besar Garda Indonesia. Affan Kurniawan bukanlah bagian dari kerusuhan, melainkan korban yang terjebak di tengah situasi bentrokan," kata Igun.
Artikel Terkait
Potongan Tarif Ojol 10 Persen Dianggap Berisiko, Oraski Peringatkan Dampak Buruk ke Aplikator dan Driver
Tarif dan Potongan Komisi Ojol di RI Lebih Tinggi? Begini Perbandingannya dengan Negara Tetangga
Baracuda Brimob Lindas Ojol hingga Tewas, Kapolda Metro: Tanggung Jawab Penuh dan Proses Hukum Tegas
Kronologi Tragis Malam Berdarah di Benhil, Ojol Dilindas Baracuda Brimob hingga Kapolri Minta Maaf
Detik-Detik Tragis Tewasnya Affan, Driver Ojol yang Terlindas Barracuda Brimob di Benhil saat Demo