HUKAMANEWS - Presiden Prabowo perintahkan Kejaksaan Agung untuk mengusut dan memeriksa direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) nakal.
Prabowo langsung memanggil Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk mengusut dan memeriksa manakala ada direksi-direksi BUMN yang dicurigai melanggar aturan.
"Jaksa Agung, ada Jaksa Agung. Jaksa Agung banyak pekerjaan ini," ujar Presiden.
Saat itu Presiden Prabowo berbicara dalam acara pembukaan Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2025 di ICE, BSD, Tangerang, Kamis.
Prabowo juga menegaskan direksi BUMN yang bertingkah, bakal dipecat oleh Presiden Prabowo.
Peringatan Prabowo ini terkait masih adanya direksi BUMN yang berlaku bak raja, dalam memimpin perusahaan yang sejatinya milik negara.
Prabowo pun memperingatkan direksi-direksi BUMN yang bertingkah bak raja, untuk merenungkan kembali posisi mereka karena dapat diganti oleh siapa saja dan kapan saja.
"Di Indonesia ini, saya kasih tahu ya, there is no one that cannot be replaced. Tidak ada orang yang tidak bisa diganti, termasuk Presiden Republik Indonesia. Kalau saya nggak bener, kalau saya brengsek, saya bisa diganti. Nggak ada orang yang tidak bisa diganti. Bupati nggak beres, bupati bisa diganti. Ada itu direksi-direksi BUMN merasa kayak jadi raja aja, kayak perusahaannya punya neneknya sendiri," kata Prabowo.
Presiden kembali menyebut dengan terbentuknya Badan Penyelenggara Investasi (BPI) Danantara, yang merupakan sovereign wealth fund-nya Indonesia, aset-aset milik negara yang semula tercecer saat ini terkumpul menjadi satu.
"Seribu miliar dolar (AS) sovereign wealth fund kita, sekarang, mungkin ke-5 ya, ke-5 di dunia. Norway, China China itu sebetulnya punya tiga, Abu Dhabi, baru kita. Tidak main-main, selama ini tercecer nggak jelas dan banyak yang tidak baik manajemennya," kata Prabowo.
Oleh karena itu, Presiden menegaskan dirinya tegas ingin membereskan tata kelola BUMN dan manajemen BUMN yang ternyata tidak sesuai aturan serta boros.
"Kemarin saya hilangkan tantiem. Tantiem pun saya enggak jelas apa arti tantiem. Rupanya saya cek itu bahasa Belanda, bahasa Belanda, tantiem itu artinya bonus. Kenapa sih nggak pakai istilah sederhana, bonus gitu loh. Yang repot, perusahaan rugi dikasih bonus komisarisnya. Enak di lo, nggak enak di rakyat, no! coret! Yang nggak mau, Alhamdulillah. You nggak mau, out! Get out! Banyak anak muda yang mau masuk (memimpin BUMN, red.)," ujar Presiden Prabowo.***
Artikel Terkait
Publik Soroti 30 Wamen Rangkap Jabatan Sebagai Komisaris/Komisaris Utama di BUMN, di Saat Rakyat Sulit Cari Kerja Negara Sejahterakan Pejabat
Tom Lembong: Jaksa Tuduh Saya Langgar Aturan dengan Menunjuk Koperasi, Bukan BUMN, Padahal Gak Ada Aturannya, Saya Tetap Dukung Koperasi/UMKM
Daftar Lengkap 25 Jenderal Bintang Satu Polri Dimutasi Serentak Agustus 2025, Ada yang Jadi Kapolda hingga Dapat Tugas Khusus di BUMN,
Danantara Ditugaskan Bereskan BUMN, Mampukah Jadi Senjata Baru Presiden Prabowo Selamatkan APBN?
Presiden Prabowo Bongkar Akal-Akalan Tantiem BUMN, Komisaris Rapat Sebulan Sekali Bisa Kantongi Rp 40 Miliar
Danantara Pangkas Komisaris BUMN, Tantiem Resmi Dihapus Atas Perintah Presiden Prabowo