Sebagian mendukung perjuangan buruh agar upah naik sejalan dengan kebutuhan hidup, sementara sebagian lainnya khawatir aksi besar-besaran akan mengganggu aktivitas masyarakat.
Namun bagi buruh, turun ke jalan dianggap satu-satunya cara untuk memastikan suara mereka terdengar.
“Buruh bukan hanya mesin produksi. Kami bagian dari rakyat yang punya hak hidup layak,” ujar salah satu peserta aksi dari Bekasi.
Aksi nasional buruh kali ini menandai titik penting dalam perjuangan panjang pekerja Indonesia.
Tiga isu besar—kenaikan upah, penghapusan outsourcing, dan reformasi pajak—menjadi ujian bagi pemerintah baru di bawah Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga: Noel Lengser Gara-Gara Rp3 Miliar, Presiden Prabowo Bocorkan Clue Misterius Soal Wamenaker Pengganti
Selain itu, desakan pengesahan UU Ketenagakerjaan baru menjadi alarm bagi DPR agar segera menepati janji putusan Mahkamah Konstitusi.
Tanpa regulasi yang berpihak pada pekerja, praktik eksploitasi dikhawatirkan akan terus berulang.
Besok, ribuan buruh akan turun ke jalan dengan satu pesan jelas: negara harus hadir melindungi pekerja, bukan hanya pengusaha.
Seperti kata salah satu orator aksi, “Keadilan sosial bukan hanya untuk segelintir, tapi untuk seluruh rakyat Indonesia.”***
Artikel Terkait
Dwi Hartono Diduga Otak Pembunuhan Kacab KCP Bank Pelat Merah, Ditangkap Polisi di Solo
3 Mobil Mewah Noel Raib dari Rumah Dinas Dibawa OTK Misterius Usai OTT, KPK Kasih Ultimatum Keras
Mahasiswa Siap Turun ke Jalan Bareng Buruh 28 Agustus dengan 6 Tuntutan Pedas, Begini Tanggapan wakil Ketua DPR Dasco
Eks Pejabat Kemenkeu Didakwa Rugikan Negara Rp90 Miliar dalam Skandal Jiwasraya
Bupati Sudewo di Ujung Tanduk, Hari Ini Dipanggil KPK hingga Pansus DPRD Pati Panaskan Isu Pemakzulan!