HUKAMANEWS - Operasi tangkap tangan (OTT) Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer oleh KPK sontak jadi perhatian publik.
Istana menilai kasus ini bukan sekadar pelanggaran individu, tetapi bukti nyata bahwa korupsi di Indonesia sudah mengakar begitu dalam.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi bahkan menyamakan korupsi dengan penyakit stadium 4, kondisi paling berbahaya yang mengancam tubuh bangsa.
Dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (21/8), Prasetyo Hadi menyebut kasus yang menjerat Wamenaker Immanuel Ebenezer harus menjadi pengingat keras bagi seluruh pejabat negara.
“Kalau penyakit ini sudah stadium lanjut, stadium 4, artinya korupsi memang sudah begitu parah. Ini harus jadi refleksi kita semua,” kata Prasetyo.
Ia menegaskan, Presiden Prabowo Subianto sejak awal sudah berulang kali mengingatkan para menteri dan pejabat tinggi negara agar tidak tergoda menyalahgunakan kewenangan.
Menurut Prasetyo, pesan Presiden jelas: jabatan adalah amanah, dan setiap pelanggaran terhadapnya bukan hanya mencederai negara, tapi juga merusak kepercayaan rakyat.
“Bapak Presiden berkali-kali menekankan, kita harus berhati-hati. Jangan sampai amanah yang diberikan rakyat disalahgunakan,” ujarnya.
Kasus ini, menurutnya, juga menunjukkan bahwa persoalan korupsi tidak hanya soal individu di lingkar kekuasaan, tetapi sudah menjadi pekerjaan rumah bersama yang melibatkan berbagai sektor.
Baca Juga: Merdeka Run 8.0 Siap Digelar di Istana Merdeka, Seskab dan Menpora Pastikan Semua Matang
KPK mengonfirmasi OTT tersebut terkait dugaan pemerasan dalam pengurusan sertifikasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto menjelaskan, Wamenaker diduga meminta imbalan dari sejumlah perusahaan dalam proses pengurusan sertifikat.
“Dugaan sementara terkait pengurusan sertifikasi K3,” kata Fitroh saat dikonfirmasi.
Dalam operasi itu, KPK juga mengamankan 10 orang lain bersama sang Wamenaker.
Artikel Terkait
Skandal e-KTP Belum Usai, Ketua KPK Akui Bebas Bersyarat Setya Novanto Wajib Dijalankan Meski Dinilai Tak Adil
Korupsi Bansos Belum Tamat! 4 Tokoh Top Dicegah KPK Luar Negeri, Ada Komisaris hingga Staf Ahli Menteri
Rp200 Miliar Raib di Kasus Bansos, Kakak Hary Tanoe Dicekal KPK, Rakyat Cuma Bisa Gigit Jari
KPK Bekuk Bukti Panas dari Rumah Gus Yaqut, Ponsel Misterius Bisa Jadi Kunci Skandal Kuota Haji
Tak Tinggal Diam Hasil DNA Negatif, Lisa Mariana Balik Ancam Ridwan Kamil, Tanggal 22 Saya Dipanggil KPK Siap Bongkar!