Ia juga memiliki enam kendaraan mewah, antara lain BMW X5 2023, Toyota Alphard 2024, dan Toyota Land Cruiser 2019, dengan total nilai Rp6,33 miliar.
Selain itu, tercatat harta bergerak Rp795 juta, surat berharga Rp5,39 miliar, serta kas Rp1,96 miliar.
Deretan Kontroversi
Sejak menjabat pada Februari 2025, beberapa kebijakan Sudewo memicu polemik.
Pertama, pemangkasan tenaga honorer di RSUD RAA Soewondo dari 500 menjadi 200 orang.
Kedua, larangan penggunaan sound horeg pada Mei 2025 yang menuai protes hingga akhirnya dicabut.
Ketiga, kenaikan PBB hingga 250 persen yang menjadi puncak gejolak politik di Pati.
Keempat, pernyataan menantang massa yang memperkeruh suasana.
Kelima, wacana lima hari sekolah yang disebutnya sebagai upaya memberi ruang bagi pengembangan potensi siswa.
Meski telah meminta maaf atas kenaikan PBB, gelombang protes tetap berlanjut.
Sejumlah warga bahkan mendesak Presiden Prabowo untuk mencopot Sudewo dari jabatannya.
Aksi besar 13 Agustus 2025 yang digerakkan Aliansi Masyarakat Pati Bersatu menunjukkan ketidakpuasan publik terhadap gaya kepemimpinan Sudewo.
Spanduk dan poster tuntutan menghiasi jalan-jalan utama, sementara posko donasi berdiri di depan kantor bupati.
Beberapa pengamat menilai, situasi ini menjadi ujian kepemimpinan terbesar bagi Sudewo sejak ia duduk di kursi bupati.
Artikel Terkait
Bupati Pati Sudewo Diduga Terima Dana Suap Proyek DJKA, KPK Siapkan Pemanggilan
Revolusi Dimulai dari Pati, Kini Jombang, Banyuwangi, Semarang, Bone dan Daerah Lain PBB Ikut Naik Hingga 400 Persen, Gegara Perintah Pusat?
Sipil dan Aparat Jadi Korban Rusuh Demo Pati, Pemakzulan Bupati Sudewo Bisa Dilakukan
Demo Besar-besaran di Pati Memanas, Bupati Sudewo Tolak Mundur meski PBB Naik 250 Persen Dibatalkan
Tak Lebih Baik dari Pati, Warga Cirebon Geram soal PBB yang Naik hingga 1.000 Persen: Jangan Jadikan Kami Korban Kebijakan