Setelah Hasto Dipenjara, Kini Giliran Donny Tri Istiqomah yang Bakal Disikat KPK dalam Kasus Suap DPR!

Ia dijatuhi hukuman penjara selama tiga tahun enam bulan serta denda sebesar Rp250 juta subsider tiga bulan kurungan.

Majelis Hakim menyebut bahwa Hasto terbukti ikut serta menyediakan dana sebesar Rp400 juta dari total Rp1,25 miliar untuk kepentingan suap kepada mantan Komisioner KPU, Wahyu Setiawan.

Uang tersebut dimaksudkan untuk memuluskan pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR periode 2019–2024.

Meski begitu, Hasto dinyatakan tidak bersalah atas dakwaan pertama yang menuding dirinya menghambat penyidikan terkait buronan Harun Masiku.

Baca Juga: Buronan Kaya Raya! Riza Chalid Tersangka Korupsi Migas Kabur ke Malaysia, Kejagung Siapkan Langkah Kejut

Atas dasar itu, majelis hakim membebaskannya dari dakwaan tersebut dan hanya memvonisnya berdasarkan dakwaan kedua.

"Menjatuhkan pidana kepada terdakwa Hasto Kristiyanto dengan pidana penjara selama 3 tahun dan 6 bulan," tegas Ketua Majelis Hakim, Rios Rahmanto, dalam sidang putusan pada Jumat, 25 Juli 2025.

Vonis ini jauh lebih ringan dibanding tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK yang sebelumnya meminta agar Hasto dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara dan denda Rp600 juta.

Meski begitu, pengadilan tetap menetapkan agar Hasto tetap ditahan dengan memotong masa penahanan yang telah dijalani.

Perhatian kini tertuju pada Donny Tri Istiqomah, yang sebelumnya disebut dalam persidangan sebagai salah satu pihak yang turut berperan dalam proses operasional suap tersebut.

Baca Juga: Bikin Geger dengan Investasi Bodong, Petinggi Sinarmas Sekuritas Diperiksa KPK, Ada Apa di Balik Kasus PT IIM?

Sebagai kader partai sekaligus praktisi hukum, posisi Donny cukup strategis dalam peristiwa hukum yang menyeret elite partai ini.

Namun, sejauh ini belum ada pernyataan langsung dari Donny maupun dari perwakilan hukum atau partainya.

Publik tentu menantikan bagaimana KPK akan menyikapi keterlibatan Donny secara konkret.

Apakah KPK akan langsung melakukan penahanan atau masih menunggu pendalaman lebih lanjut?