Rakerda kali ini tak hanya menjadi ajang formal, tapi juga dirancang sebagai ruang regenerasi ide dan kolaborasi lintas sektor.
Ketua Panitia Rakerda HIPMI Jaya 2025, Roby Sugama, menyebut bahwa HIPMI harus menjadi ekosistem yang mampu membentuk karakter, bukan hanya jaringan bisnis semata.
Bagi Roby, pesan dari Abdul Latief menjadi cermin bahwa HIPMI punya tanggung jawab moral dalam mencetak generasi pengusaha yang berdampak nyata.
Hadir pula Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Silmy Karim, yang berbagi pengalaman sebagai mantan pengurus HIPMI Jaya periode 2005–2011.
Ia menyebut bahwa HIPMI memberikan bekal tak ternilai, seperti kepemimpinan, kemampuan berjejaring, dan membuat orang nyaman bekerja bersama.
“Nilai-nilai itu penting di dunia usaha, bahkan juga di birokrasi,” ujarnya.
Ratusan pengusaha muda dari berbagai sektor turut memadati forum ini, termasuk tokoh nasional seperti Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno, Pandu Sjahrir dari Danantara, dan Akbar Himawan Buchari selaku Ketua Umum BPP HIPMI.
Dengan semangat kolaborasi dan dorongan kuat untuk membentuk pengusaha berintegritas, HIPMI Jaya memastikan diri tetap relevan dan adaptif di tengah perubahan zaman.
Lewat program dan pembinaan yang menyentuh akar persoalan pemuda, HIPMI membuktikan bahwa label “pengangguran” bukan akhir cerita, tapi justru bisa jadi titik awal menuju kesuksesan sebagai pelaku ekonomi masa depan.
Inilah wujud nyata dari komitmen mencetak pengusaha tangguh yang bukan hanya sukses secara individu, tapi juga memberi kontribusi riil bagi pembangunan ekonomi nasional.***
Artikel Terkait
Baru Dua Minggu Sekolah, Lima Siswa Sekolah Rakyat di Kabupaten Temanggung Kabur, Ini Alasannya
PAN Mau Satu Dapil Satu Kursi Dari Jawa Tengah di Pemilu 2029 Nanti
Peringatan Kerusuhan 27 Juli, Jalan Reformasi Masih Panjang
Geger Penemuan Jasad Perempuan di Dalam Tong Besar Ditemukan Pemancing di Aliran Sungai Cisadane
Bukan Cuma Laptop Chromebook, Dugaan Korupsi Proyek Google Cloud Era Nadiem Makarim, Kini Siap Meledak di Tangan Kejagung